Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Mimpi Buruk Sang Bintang Di Panggung Piala Dunia

Gambar
Diharapkan bisa bersinar dan menunjukkan kebintangannya namun malah terpuruk tidak berdaya plus hal tersebut terjadi di panggung piala dunia, adakah mimpi yang lebih buruk dari itu? Piala dunia boleh saja dikatakan tidak seketat Piala Eropa atau diklaim tidak seglamour Liga Champions, tetapi magis piala dunia tetap tidak terkalahkan sebagai turnamen sepakbola terbesar di dunia (namanya juga "piala dunia"). Bintang-bintang sepakbola dari seluruh penjuru dunia datang dan menampilkan aksi terbaiknya demi satu trofi piala dunia. Namun pada akhirnya tetap hanya akan ada satu pemenang dan bintang sesungguhnya yang mengangkat trofi. Sejarah piala dunia mencatat sederet bintang sepakbola dunia yang tampil di ajang piala dunia dan tidak pernah sanggup mengangkat trofi tersebut di akhir turnamen. Tidak main-main karena beberapa bintang tersebut sesungguhnya mempunyai pengaruh yang besar dalam dunia sepakbola. Johan Cruyft adalah salah satu contohnya. Tampil pada piala dunia

Piala Dunia, Momen Peresmian Bintang Sepakbola Dunia

Gambar
Sepanjang sejarah pergelaran Piala Dunia, menurut saya hanya ada dua remaja yang berhasil merebut perhatian pencinta sepakbola. Remaja pertama adalah Pele yang bermain pertama kali di piala dunia 1962 di Swedia dan langsung mencuat sebagai bintang dengan meraih juara Piala Dunia di usia yang masih muda, 17 tahun. Kemunculannya menjadi fenomena karena seakan-akan menjadikan ajang piala dunia sebagai panggung penahbisannya sebagai bintang sepakbola dunia. Setelahnya, pencinta sepakbola selalu memiliki ekspektasi terhadap setiap pemain muda yang tampil di piala dunia. Remaja berikutnya yang menggemparkan panggung piala dunia (walau tidak berujung pada trofi juara) adalah si wonder kid dari Inggris, Michael Owen. Aksi-aksinya yang menawan di piala dunia 1998 Prancis, terutama saat melakukan aksi gol solo run di perdelapan final melawan Argentina mengingatkan pencinta sepakbola akan aksi Diego Maradona di piala dunia 1986 Meksiko. Saking menawannya, publik Inggris seakan melupakan ki