Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Xavi, Gerrard dan Pirlo..Perpisahan Tiga Maestro Lini Tengah di Piala Dunia 2014

Gambar
Tersingkirnya Italia dari fase grup Piala Dunia 2014 memunculkan satu fakta menarik yaitu tim nasional dari tiga liga elit di eropa bahkan mungkin dunia tidak mampu melaju lolos dari fase grup. Tiga liga yang menjadi acuan kualitas dalam sepakbola..Liga Italia, Liga Spanyol dan Liga Inggris. Dimulai dari Spanyol. Berada satu grup dengan Belanda, Spanyol tadinya diprediksi akan melaju bersama Belanda dari fase grup. Namun kenyataan berkata lain, Spanyol tidak berdaya menghadapi Belanda dan Chili. Sisa-sisa kehormatan Spanyol baru terlihat saat menekuk Australia pada laga terakhir yang sudah tidak menentukan. Inggris menjadi tim kedua dari liga elit eropa yang angkat koper. Berada di grup maut bersama Italia,Uruguay dan Kosta Rika, Inggris sesungguhnya masih menyimpan optimisme untuk lolos dari fage grup, minimal sebagai runner up. Kenyataannya? Kosta Rika yang menjadi juara grupnya!! Kepantasan Kosta Rika menjadi juara grup makin kuat karena dari tiga tim mantan juara dunia d

Inggris Ingin Sukses? Tirulah Jerman dan Spanyol

Gambar
Untuk pertamakalinya sejak piala dunia 1958 di Swedia, Inggris gagal melewati fase grup piala dunia. Jika merujuk pada sejarah terakhir kegagalan Inggris lolos dari fase grup piala dunia, maka kegagalan kali ini bukanlah hal yang mengejutkan. Ada kesamaan yang kental pada dua kegagalan tersebut yaitu kedua tim yang gagal sama-sama membawa banyak  pemain muda dalam tim yang berlaga di ajang seakbar piala dunia. Namun kejutan yang muncul dari kegagalan kali ini adalah bahwa timnas Inggris sesungguhnya bermaterikan pemain-pemain dengan kualitas kebintangan yang menjanjikan. Kemunculan sejumlah bintang-bintang muda di ranah persepakbolaan Inggris menumbuhkan optimisme di tengah isu regenerasi tim yang tidak berjalan dengan baik. Memang dalam hal regenerasi pemain, Inggris termasuk yang kurang berhasil jika dibandingkan dengan Jerman atau Spanyol. Keberhasilan Jerman menelurkan sejumlah pemain hebat untuk mentas di panggung internasional bersama timnas adalah buah dari pembelajaran

Spanyol di Piala Dunia 2014, Akhir Era Keemasan Sistem Tiki Taka

Gambar
Kejutan besar mengenai performa buruk juara bertahan di ajang Piala Dunia kembali berlanjut. Setelah piala dunia 2010 di Afrika Selatan menjadi saksi kegagalan Italia (juara piala dunia 2006) lolos dari fase grup maka piala dunia 2014 di Brazil menjadi saksi untuk kejutan yang sama saat juara bertahan piala dunia gagal lolos dari fase grup. Kegagalan Spanyol merupakan kejutan terbesar piala dunia. Kadarnya sangat berbeda dengan kegagalan Italia di piala dunia 2010. Kegagalan Italia di piala dunia 2010 adalah kelanjutan performa buruk mereka di piala eropa 2008 bersama Roberto Donadoni dan puncaknya adalah saat mereka tidak mampu lolos dari fase grup piala dunia 2010 meskipun pelatih bertangan emas sekelas Marcello Lippi turun tangan kembali memimpin team. Regenerasi pemain yang kurang baik menjadi alasan terbesar untuk kegagalan tersebut. Lalu ketika sekarang kejadian yang sama menimpa Spanyol, apa yang salah pada tim ini? Performa mereka di turnamen internasional sedang bagu

Formasi 5-3-2, Anti Tiki Taka dan Tren Baru Formasi Sepakbola Dunia

Gambar
  Saat undian piala dunia 2014 mempertemukan kembali Spanyol dan Belanda di grup B, semua pecinta sepakbola langsung membayangkan duel sengit nan ketat seperti saat final piala dunia 2010 di Afrika Selatan. Yah, laga itu memang berjalan sangat ketat dan membutuhkan babak perpanjangan waktu untuk menemukan pemenangnya. Saking ketatnya, gol kemenangan Spanyol pun dicetak menjelang babak tambahan waktu berakhir disaat Belanda harus kehilangan salah satu pemainnya terlebih dahulu karena kartu merah. Maka saat keduanya ditakdirkan untuk bertarung membuka laga di grup B dengan pertaruhan untuk menghindari Brazil di perdelapan final (Brazil diprediksi menjadi juara grup A), laga ketat seperti tahun 2010 langsung terbayang. Yah..Spanyol dengan tiki taka nya dan Belanda dengan total footballnya adalah jaminan laga yang seru. Apalagi kali ini Belanda dipimpin oleh Louis Van Gaal, salah satu arsitek sepakbola menyerang ala total football yang sudah kenyang dengan pengalaman dan prestasi d

Sejarah Buruk Juara Liga Champions di Piala Dunia (mitos sejak 2002)

Gambar
La Decima Real Madrid telah menutup perjalanan musim kompetisi 2013/2014. Lewat comeback dramatis di injury time babak kedua, Real Madrid membuktikan kepantasannya menjadi juara Liga Champions setelah menaklukan perlawanan Atletico Madrid dengan skor telak 4-1. La Decima atau gelar liga champions kesepuluh Real Madrid juga menjadi gelar liga champions kedua bagi mega bintang mereka Cristiano Ronaldo setelah sebelumnya mengangkat trofi "kuping besar" bersama Manchester United di tahun 2008. Gelar yang berarti banyak bagi CR7 karena gol nya di final menjadi rekor baru gol terbanyak dalam satu musim liga champions. Rekornya makin istimewa karena melewati rekor pesaing utamanya Lionel Messi. Performa gemilang ini sekaligus memberi bukti kepantasan gelar pemain terbaik dunia versi Ballon D'Or FIFA yang diraih CR7 pada tahun 2013. Meski demikian, keberhasilan CR7 mengangkat trofi Liga Champions sesungguhnya mengundang potensi sejarah buruk yang akan berulang bagi CR7 d