Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Meraba Potensi Bayern Muenchen di Musim Kedua Pep Guardiola

Gambar
Kalau anda diminta memilih siapakah yang lebih baik antara Pep Guardiola atau Jupp Heynckes, siapakah yang ada pilih sebagai yang terbaik? Jika ada memilih Pep maka jawaban anda bisa jadi benar atau juga salah, bahkan ketika anda memilih Jupp Heynckes sekalipun...apa pasalnya? Siapa yang terbaik diantara keduanya tergantung dari sudut pandang mana melihatnya. Jika ukurannya adalah jumlah trofi juara yang sudah diraih maka Pep Guardiola lebih baik dengan raihan 18 trofi  berbanding 12 trofi yang diraih Heynckes (data sampai tahun 2014). Catatan fantastis bagi Pep karena Pep baru memulai karir kepelatihannya pada tahun 2007 dimana Heynckes sendiri memulai karir kepelatihannya pada 1979 atau disaat Guardiola belum mentas di level senior klub. Catatan yang mengantarkan Pep sebagai pelatih tersukses sepanjang sejarah Barcelona. Yah...di Barcelona...BUKAN di Bayern Muenchen...setidaknya sampai tahun 2014. Pep boleh saja sudah memenangi 5 gelar juara sejak kehadirannya di tanah Jerm

Trio Eropa Melawan Trio Amerika Latin di Laga El Classico

Gambar
  Sesaat setelah Luis Suarez dipastikan berkostum Barcelona, para penggemar bola sedunia langsung membayangkan betapa dahsyatnya lini depan yang dimiliki oleh tim asal Catalan tersebut. Suarez melengkapi duo Messi dan Neymar yang sudah ada di Barcelona sekaligus membentuk trio latin di lini penyerangan Barca. Keberadaan Suarez juga menjustifikasi keberhasilan Barca mengumpulkan tiga penyerang paling hot saat ini dari tanah Amerika Latin. Kebetulan pula ketiganya mewakili tiga negara Amerika Latin paling sukses di Piala Dunia yaitu Argentina dengan Messi, Brazil dengan Neymar dan Uruguay dengan Suarez. Trio Amerika Latin...itu julukan untuk ketiganya sekaligus sebutan yang dijamin menghadirkan kengerian bagi para pemain belakang di seantero Eropa. Maka jelas sudah mengapa laga El Classico antara Real Madrid vs Barcelona yang akan mentas untuk pertamakalinya di musim 2014/2015 menjanjikan tensi tinggi dan pertarungan skill berkualitas diantara keduanya. Pasalnya jika Barcelona me

Belajar Dari Kegagalan Timnas U19

Gambar
Usai sudah perjuangan Evan Dimas dkk dalam usahanya menembus fase semifinal Piala Asia U 19 dan merebut tiket Piala Dunia U 20. Harapan begitu besar kepada anak-anak muda yang belum genap berusia 20 tahun itu selesai hanya dalam dua pertandingan awal. Persiapan sekitar setahun dengan puluhan laga ujicoba dari Tur Nusantara, laga di Timur Tengah, "ujicoba dadakan" di Brunei sampai usaha terakhir mengasah mental di Spanyol, semuanya hanya menghasilkan kegagalan yang membungkam semua harapan pecinta sepakbola tanah air. Digadang-gadang sebagai generasi emas sepakbola Indonesia, timnas U 19 tidak mampu berbuat banyak menjawab harapan jutaan supporter Indonesia. Mereka yang tidak mampu atau mungkin kita yang terlalu berharap banyak pada anak-anak muda ini? Saya mencoba mengingat kembali sewaktu saya berusia 19 tahun seperti Evan Dimas dkk. Saat saya seusia mereka, saya tidak merasakan beban sebesar yang dipanggul anak-anak muda seusia saya di timnas U 19. Paling banter sa