Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Kemampuan Buffon Sudah Termakan Usia?

Gambar
Apa yang ada dalam pikiran Allegri saat menyaksikan 3 gol Barcelona bersarang ke jala gawang Juventus? Meski kekalahan dari tim sehebat Barcelona bukanlah sebuah aib tetapi kemasukan sampai 3 gol rasanya sulit diterima. Juventus adalah salahsatu tim dengan pertahanan terbaik di Italia dan Eropa sehingga kekalahan telak ini harusnya menjadi evaluasi bagi Allegri. Apa yang salah dengan lini pertahanan mereka? Adakah faktor Gianluigi Buffon yang semakin menua menjadi salahsatu titik lemah di lini pertahanan Si Nyonya Tua? Faktanya dalam 5 musim terakhir, ini kali kedua Buffon mendapati gawangnya kebobolan sebanyak 5 gol dalam 3 laga Serie A dan 1 laga Liga Champions. Meski demikian, catatan pada musim ini terbilang mengkhawatirkan jika menyimak lawan-lawan yang dihadapi Juve dalam 4 laga yang sudah berlalu. Gawang Juventus yang dikawal Buffon kebobolan 2 gol saat Juventus menaklukkan Genoa 4-2 dan yang terakhir kebobolan 3 gol saat bertandang ke Camp Nou, Barcelona. Sisa 2

Debut Mbappe, Satu Gol dan Perubahan Formasi Permainan PSG

Gambar
Lupakan imajinasi anda soal trio MNC di lini serang PSG. Kedatangan Mbappe ke klub rival AS Monaco itu memang sempat memunculkan peluang Mbappe Neymar dan Cavani bermain bersama dalam formasi 4-3-3. Bayang-bayang trio MNC PSG akan sedahsyat trio MSN (Messi Suarez Neymar) milik Barcelona tampaknya harus mulai dihapuskan. Bagaimana taktik permainan PSG usai kedatangan Wonder Kid Kylian Mbappe? Jawabannya langsung terlihat kala PSG melakoni laga pekan kelima di kandang Metz. Kehadiran Mbappe langsung mengubah formasi permainan yang diterapkan Unai Emery. Alih-alih memenuhi imajinasi liar fans yang sudah menggadang-gadang kemunculan trio MNC yang diambil dari nama Mbappe Neymar Cavani, Emery justru memainkan formasi satu penyerang tengah di depan tiga gelandang serang dalam formasi 4-2-3-1. Formasi 4-2-3-1 menjadi sebuah perubahan taktik yang cukup signifikan karena ini kali pertama PSG bermain dengan formasi 4-2-3-1 pada Ligue 1 musim 2017/2018. Sebelum kedatangan Mbappe, Unai Em

Jeda Laga Internasional Bukan Masalah Buat MU

Gambar
Bagi fans Manchester United, momen awal musim 2017/2018 rasanya tidak ingin segera berakhir. Tiga kemenangan beruntun yang diraih Paul Pogba dkk dalam tiga laga pekan awal melambungkan mimpi pendukung MU di seluruh dunia akan gelar juara Liga Inggris pertama sejak Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun. Bukan hanya soal tiga kemenangan beruntun, tetapi proses kemenangan dan statistik yang tercipta mendukung mimpi paling liar fans MU bahwa diakhir musim nanti mereka bisa datang ke tempat kerja atau kantor masing-masing dengan membusungkan dada sambil berujar "MU tim terbaik di Inggris". Mourinho memulai musim keduanya dengan total 10 gol tanpa kebobolan dalam rentetan tiga kemenangan beruntun. Sulit untuk menyangkal bahwa magis musim kedua Mourinho yang tidak pernah kering gelar setelah mengenali timnya dimusim perdana mulai bekerja. Ibarat mantra yang sakti, belum ada yang sanggup menangkal keunikan catatan karir The Special One itu pada musim kedua. Meski MU juga waj

Ketika Tiki Taka Spanyol Melumat Formasi 4-2-4 Italia

Gambar
Italia memang tidak pernah menang dalam 3 laga terakhir saat bermain di kandang Spanyol, namun kalah telak 3-0 disaat tim asuhan Giampiero Ventura sedang berada dalam tren yang bagus tentu mengundang tanya. Tercatat sebelum laga big match melawan Spanyol, Italia sedang berada dalam laju yang sama dengan Spanyol yaitu melahap 6 laga dengan hasil 5 menang dan sekali seri. Permainan Italia yang tidak lagi mengusung taktik Catenaccio dibawah arahan Giampiero Ventura membuat Gli Azzuri bermain ofensif dalam formasi 4-4-2 yang berkembang menjadi 4-2-4. Buffon dkk memainkan evolusi sepakbola Italia yang lebih agresif dimana dalam 6 laga tanpa kekalahan mereka mencatatkan 18 gol dan hanya kebobolan 4 gol sebelum laga melawan Spanyol. Sebuah catatan yang fantastis untuk tim yang sebelumnya lebih dikenal dengan gaya sepakbola pragmatisnya. Ketika datang menantang Spanyol di Santiago Bernabeu, Ventura tidak menunjukkan sedikit pun keinginan untuk menekan tombol "Catenaccio Mode On&q