Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Luis Milla Layak Dipertahankan

Gambar
Bagaimana nasib Luis Milla usai gagal mempersembahkan medali emas sepakbola Sea Games 2017? Pelatih asal Spanyol itu sedari awal ditargetkan untuk menuntaskan puasa medali emas Indonesia di cabang sepakbola Sea Games yang terakhir diraih tahun 1991 alias 26 tahun lalu. Sebelumnya, kegagalan Milla meloloskan Evan Dimas dkk ke Piala Asia U 23 masih bisa diterima mengingat babak kualifikasi itu adalah kesempatan kompetitif resmi pertama Milla bersama timnas U 22. Mengganti Milla disaat Sea Games sudah didepan mata juga dianggap terlalu beresiko. Kini dengan Milla gagal lagi pada kesempatan kompetitif kedua bernama Sea Games yang sebenarnya juga menjadi salahsatu target utamanya, masihkah pelatih asal Spanyol ini layak dipertahankan di kursi timnas Indonesia? Milla sendiri memandang tim asuhannya sudah menampilkan permainan yang baik meski kalah dari Malaysia di semifinal. "Saya harap pendukung timnas melihat permainan sepakbola yang baik dalam pertandingan melawan Malaysia. Pe

Modal Indonesia Menghadapi Malaysia? Pertahanan Kokoh

Gambar
Lupakan insiden memalukan pada akhir laga Indonesia melawan Kamboja. Keributan yang dipicu ulah Marinus itu memang tidak layak dikenang dalam euforia keberhasilan Indonesia lolos ke fase semifinal. Garuda Muda lolos sebagai runner up grup B setelah menundukkan Kamboja 2-0 dan pada laga lain Thailand "menolong" Indonesia dengan membantai Vietnam 3-0. "Saya minta maaf atas apa yang dilakukan Marinus pada akhir pertandingan" sesal Luis Milla. Indonesia harus segera kembali fokus pada laga semifinal karena akan bertemu dengan juara grup A sekaligus tuan rumah Malaysia. Berlama-lama membahas insiden Marinus hanya akan mengganggu fokus dan konsentrasi tim jelang laga El Classico Asia Tenggara itu. Cukuplah Marinus menyadari bahwa tingkahnya pada akhir pertandingan sangat tidak layak dan menodai kostum merah putih yang dikenakannya. Semoga ini menjadi titik balik kedewasaannya sebagai pemain timnas dimasa depan. Dengan atau tanpa Marinus, Timnas U 22 memang wajib

Buat Apa MU Mendatangkan Lagi Ibrahimovic?

Gambar
Apakah fans Manchester United (MU) pantas bersuka ria dengan konfirmasi kembalinya Zlatan Ibrahimovic ke Old Trafford? Ditengah penampilan memikat MU pada dua pekan awal Liga Inggris yang berbuah 8 gol dalam dua kemenangan, apakah MU masih sangat membutuhkan kehadiran seorang Ibra? Tanpa bermaksud mengesampingkan peran Ibra dalam sukses tiga trofi MU musim lalu, harus diakui bahwa MU bermain jauh lebih baik tanpa striker Swedia itu. Setidaknya itu yang terlihat dalam dua laga perdana anak asuh Mourinho di Liga Inggris. Paul Pogba, Marcus Rashford, Anthony Martial dan Henrikh Mkhitaryan seperti menampilkan sisi lain permainan mereka yang lebih beringas di lini depan. Pun demikian dengan pemain yang didatangkan untuk mengisi posisi Ibra, Romelu Lukaku yang langsung tancap gas dengan 3 gol dalam 2 laga. Inilah yang jadi tanda tanya besar bagi fans MU. Masihkah perlu menghadirkan kembali Zlatan Ibrahimovic ke tim yang sebenarnya sudah "move on" darinya? Dalam akun in

Magis Musim Kedua Mourinho Mulai Terlihat

Gambar
Tuah musim kedua Jose Mourinho bersama sebuah klub selalu diangkat tiap kali The Special One menjalaninya. Nama Mourinho memang mencuat di Eropa berkat keberhasilan mengantarkan Porto meraih titel Liga Champions pada musim kedua bersama klub Portugal itu. Prestasi legendaris The Special One membimbing Inter Milan mencapai treble winner terjadi pada musim keduanya di klub Serie A Italia itu.  Saat berkompetisi di La Liga Spanyol, Mourinho membawa Real Madrid menghentikan hegemoni tim terbaik Barcelona sepanjang sejarah yang ditangani pelatih tersukses mereka Pep Guardiola pada musim kedua bersama El Real. Kembali menangani Chelsea di Liga Inggris, Mourinho juga baru bisa membawa The Blues menjuarai Premier League pada musim kedua. Magis musim kedua Mourinho tampaknya mulai menunjukkan tanda-tanda bakal terulang kembali. Percaya atau tidak percaya, kemenangan telak 4-0 MU atas Swansea pada pekan kedua membuat Jose Mourinho baru saja mencatatkan start terbaiknya dalam laga 2 pekan p

Bukti Dari Morata

Gambar
Tidak ada yang lebih mengejutkan daripada melihat tim juara bertahan takluk di kandangnya sendiri dari klub yang musim lalu berstatus pejuang degradasi. Tiga gol Burnley, klub peringkat 16 musim lalu yang bersarang pada babak pertama ke gawang Thibaut Courtois hanya mampu dibalas dua kali oleh Chelsea pada babak kedua. Fans Burnley sendiri mungkin terkejut dan tidak menyangka klub kesayangannya mampu membawa pulang poin penuh pada pekan perdana dari kandang sang juara bertahan. Sama dengan shock yang dialami fans Chelsea ketika melihat papan skor akhir di Stamford Bridge, Chelsea takluk 2-3 dari Burnley. Kartu merah Gary Cahill di menit 14 memang menjadi malapetaka bagi Chelsea karena selepas itu Burnley mampu memanfaatkan momentum dengan mencetak 3 gol di babak pertama. Tidak usah permasalahkan lagi keabsahan kartu merah itu karena dari tayangan ulang terlihat bahwa terjangan kaki Cahill memang sangat berbahaya dan pantas diganjar kartu merah langsung. Kekalahan ini menjadi

PR Penting Allegri Di Lini Pertahanan Juventus

Gambar
Anda yang sudah menyaksikan trailer film Thor - Ragnarok pasti sudah mengetahui bahwa salahsatu cerita menarik dari film yang akan tayang tahun 2017 itu adalah seputar kehancuran senjata Thor. Palu Thor yang bernama Mjolnir itu adalah salahsatu sumber kekuatan Thor. Apa jadinya anggota Avengers itu ketika salahsatu kekuatan utamanya sudah tidak ada? Ini yang membuat film Thor - Ragnarok nanti menarik untuk disaksikan. Bicara soal kehilangan sumber kekuatan dan bagaimana antisipasinya, kisah Juventus menghadapi musim baru Serie A juga hampir sama dengan trailer Thor - Ragnarok. Juventus yang dikenal sebagai pemilik barisan pertahanan terkuat di Italia bahkan Eropa mendapati kekuatan mereka di lini belakang sudah tidak sekokoh dulu lagi. Kekalahan Juventus 0-2 dari Tottenham Hotspurs pada laga terakhir pramusim membuat juara Liga Italia itu mengakhiri laga-laga pramusim dengan selalu kebobolan. Sebelum melawan Spurs, Juve kalah 1-2 dari Barcelona, menang 3-2 atas PSG dan imb

Bakal Sulit Memecahkan Rekor Transfer Neymar

Gambar
Mari berandai-andai kita memiliki mesin waktu untuk kembali ke masa lalu. Perjalanan pertama kita adalah ke tanggal 1 Juli tahun 2000, waktu dimana dunia sepakbola gempar dengan keputusan Luis Figo meninggalkan Barcelona untuk bergabung ke Real Madrid. Bukan semata soal tujuan kepindahannya ke klub rival abadi Barca tetapi nilai transfernya saat itu menjadi yang termahal dengan angka sebesar 60 juta euro. Nilai sebesar itu lebih banyak daripada rekor transfer sebelumnya yang dipegang Christian Vieri saat pindah dari Lazio ke Inter Milan dengan nilai transfer sebesar 46.5 juta euro pada tahun 1999. Butuh waktu setahun dan penambahan angka sebesar 13.5 juta euro untuk memecahkan rekor transfer dunia. Mesin waktu kita pacu kembali ke bulan Agustus tahun 2017, waktu dimana dunia sepakbola kembali gempar oleh perpindahan pemain Barcelona bernama Neymar ke klub Prancis, PSG. Nilai transfernya sangat fantastis dan rasanya tidak pernah terbayangkan pada tahun 2000 bahwa akan ada pemai