Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Prediksi Semifinal Piala Konfederasi 2017 - Jerman vs Portugal Di Final

Gambar
Piala Konfederasi 2017 sejauh ini berjalan sesuai dengan prediksi sampai fase semifinal. Empat tim yang akan berlaga memperebutkan tiket final adalah mereka yang sejak awal diperkirakan akan terus melaju sampai fase empat besar ini. Jerman, Portugal, Chile dan Meksiko sebagai wakil juara Piala Dunia, Piala Eropa, Copa America dan Piala Emas Concacaf memang punya modal untuk berada di fase semifinal. Berbekal skuad yang memenangkan Copa America 2015 dan Copa Centenario 2016 melewati tim besar sekelas Argentina dan Brazil, Chile adalah tantangan berat bagi Portugal untuk berebut tiket partai puncak Piala Konfederasi 2017. Jangan lupakan fakta bahwa Alexis Sanchez dkk yang menaklukkan Argentina dalam dua partai final beruntun sampai membuat mega bintang Lionel Messi sempat menyatakan pensiun dari timnas. Portugal yang sejauh ini menjadi favorit terkuat turnamen jelas tidak ingin merasakan kepahitan yang dialami Argentina. Meski tertahan oleh Meksiko di partai awal Grup A,

Bertahan Di AC Milan Akan Lebih Baik Untuk Donnaruma

Gambar
Sudah lama rasanya fans AC Milan tidak memiliki seorang public enemy sejak mereka menghujat mantan penyerang kesayangan mereka Andriy Shevchenko yang mencium logo Chelsea saat merayakan gol dalam laga Community Shield 2006 melawan Liverpool. Shevchenko yang pindah ke Chelsea pada awal musim 2006/2007 sebelumnya berstatus penyerang andalan Milan yang berjasa memenangkan trofi Liga Champions 2003. Bersama Milan pula Shevchenko memenangkan Ballon ‘D Or 2004 saat penghargaan pemain terbaik itu masih terpisah dengan penghargaan pemain terbaik dunia FIFA. Meski kesal dengan sikap Shevchenko yang seakan-akan melupakan dengan mudah kebersamaan selama periode 1999 – 2006 berbalut seragam merah hitam, toh fans Milan tetap menyambut hangat kedatangan kembali penyerang kesayangan mereka itu saat dipinjamkan Chelsea pada musim 2008/2009. Kini fans AC Milan sepertinya akan kompak menyebut nama Gianluigi Donnaruma sebagai public enemy mereka hari ini. Kabar sang kiper muda menolak pena

Masih Pentingkah Piala Konfederasi?

Gambar
Piala Konfederasi 2017 digelar mulai akhir pekan ini di Rusia, tuan rumah Piala Dunia 2018 tahun depan. Turnamen yang sering dikatakan sebagai Piala Dunia Mini ini adalah turnamen pemanasan sebelum Piala Dunia digelar setahun kemudian. Pemanasan yang dimaksud sebenarnya lebih mengarah kepada persiapan FIFA dan tuan rumah Piala Dunia dalam menggelar ajang sepakbola terbesar di dunia yang tahun depan akan diselenggarakan di Rusia. Piala Konfederasi terlanjur dipandang sebagai turnamen penting dan tidak penting karena alasan diatas. Penting bagi FIFA karena organisasi sepakbola dunia itu perlu memastikan tuan rumah Rusia sudah siap menyelenggarakan turnamen akbar sekelas Piala Dunia. Menjadi tidak penting karena sepanjang sejarahnya belum pernah ada korelasi positif antara performa di Piala Konfederasi dengan pencapaian di Piala Dunia. Tentu ini menjadi tanda tanya besar jika Piala Konfederasi ditujukan menjadi ajang pemanasan terbaik bagi calon peserta Piala Dunia. Norma

Berbekal 4-2-4, Italia Ingin Move On Dari Catenaccio

Gambar
Italia memenangi laga persahabatan melawan Uruguay dengan skor telak 3-0 di Allianz Riviera Stadium, Nice, Prancis pada Kamis 8 Juni 2017. Meski Uruguay tampil tanpa beberapa pemain kunci mereka seperti Luis Suarez, Edinson Cavani dan Diego Godin, kemenangan Italia tetap berarti banyak. Pasalnya Italia seperti mengirim pesan khusus pada laga tersebut. Pesan yang dimaksud berisikan gambaran skuad dan formasi permainan Italia di masa depan, paling tidak selama masih ditangani Giampiero Ventura. Jika menyimak starter awal maupun pemain cadangan yang diturunkan mantan pelatih Torino itu, tampak Italia nantinya akan mengkombinasikan   deretan pemain-pemain muda potensial yang memang tengah menjamur di Liga Italia dengan sejumlah pemain senior. Di bawah mistar gawang, sesuai prediksi banyak orang mengenai siapa yang akan meneruskan tongkat estafet dari Buffon, kiper muda AC Milan Gianluigi Donnaruma mengisi posisi tersebut. Di depannya berdiri kuartet bek yang terdiri dari due

Membayangkan Tim Muslim Asuhan Zidane

Gambar
Keberhasilan Zinedine Zidane mengantarkan Real Madrid menjuarai Liga Champions dan sebelumnya Paul Pogba turut andil membawa Manchester United (MU) memenangi Liga Europa membawa kebanggaan tersendiri bagi negara Prancis, negara asal kedua pemain tersebut. Di luar itu, keberhasilan Zidane dan Pogba menjadi juara di dua kompetisi antar klub   tertinggi Eropa yang bertepatan dengan momen Ramadhan membuka fakta bahwa musim ini ada pemain dan pelatih muslim yang berjaya di benua biru. Pemain muslim memang tersebar di liga-liga utama Eropa seperti Inggris, Italia, Spanyol dan Jerman dimana kehadiran mereka memberikan warna tersendiri bagi klub tempat mereka bermain. Ambil contoh bagaimana Bayern Muenchen membangun masjid untuk menfasilitasi ibadah pemain muslim mereka Frank Ribbery dan Xherdan Shaqiri pada tahun 2013. Situs fcbayern.com (13/5/2013) saat itu memberitakan bahwa manajemen klub bersedia membiayai 85% konstruksi bangunan dan 15% sisanya berasal dan fans dan pemain musl

Juara Liga Champions, Ini Fakta Sejarah Yang Ditaklukkan Real Madrid

Gambar
Photo by sport.es Keberhasilan Real Madrid mengangkat trofi juara Liga Champions untuk ke 12 kalinya usai menaklukkan Juventus 4-1 memperlihatkan perbedaan kemampuan kedua klub dalam melawan catatan sejarah khususnya fakta sejarah negatif yang menghantui Real Madrid dan Juventus. Jika Juventus gagal mengubah catatan sejarah sebagai tim yang paling sering kalah di partai final dan memang cukup satu fakta sejarah negatif itu saja yang terus menghantui Si Nyonta Tua, maka Madrid sesungguhnya hadir di final Liga Champions dengan membawa lebih banyak fakta sejarah negatif. Situs uefa.com (4/6/2017) memperlihatkan sejumlah catatan yang memberatkan langkah anak asuh Zidane terkait fakta sejarah negatif namun berhasil ditaklukkan Sergio Ramos dkk sebagai berikut : Fakta yang paling mengemuka adalah fakta bahwa sejak era Liga Champions menggantikan era Piala Champions, belum ada satu pun juara bertahan yang mampu mempertahankan gelarnya. Tercatat sejumlah klub seperti AC Milan pa

Kalah Lagi Di Final Liga Champions, Juventus Masih Spesialis Runner Up

Gambar
Real Madrid meraih La Duo Decima mereka di ajang kompetisi tertinggi antar klub Eropa usai menundukkan Juventus 4-1 pada laga final yang berlangsung di Millenium Stadium Cardiff Wales, 3 Juni 2017. Selain menjadi tim pertama di era Liga Champions yang mampu mempertahankan gelar juara, klub raksasa Spanyol itu juga memantapkan status sebagai raja Eropa dengan raihan 12 trofi juara Liga Champions meninggalkan pesain terdekatnya AC Milan yang baru mengoleksi 7 trofi juara. Real Madrid memang pantas disebut sebagai raja Eropa karena kesuksesan mereka yang begitu luar biasa di ajang Liga Champions. Presiden El Real, Florentino Perez tentu bangga dengan pencapaian Cristiano Ronaldo dkk yang mampu memenangkan 3 gelar Liga Champions dalam kurun waktu 4 musim saja! Bahkan jika ditarik kebelakang dengan mengambil periode dimana era Liga Champions menggantikan periode Piala Champions, Real Madrid sudah 6 kali menjejakkan kaki ke partai puncak dan selalu menjadi juara seperti tercatat

Johan Cruyff Pun Merestui Ernesto Valverde

Gambar
Akhirnya Barcelona mengumumkan nama manager yang akan menangani Messi dkk musim depan. Sejak Enrique mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manager Barca, klub Catalan itu memang menyimpan rapat nama pengganti Enrique. Adalah Ernesto Valverde yang ditunjuk untuk mengisi posisi manager Barcelona dengan durasi kontrak 53 tahun. Valverde sendiri bukan sosok yang asing bagi publik Camp Nou. Pria berusia 53 tahun ini adalah mantan pemain Barcelona 1988 - 1990 atau masa dimana Barcelona masih ditangani salahsatu pelatih legendaris mereka, Johan Cruyff. Penunjukkan Valverde juga menegaskan keinginan Barcelona untuk menjaga identitas sepakbola Barcelona yang mengusung gaya bermain Tiki Taka. "Valverde punya gaya Barca" ujar Josep Maria Bortomeu, Presiden Barcelona seperti dilansir   Sky Sports. Barcelona tampaknya belajar dari   catatan-catatan kesuksesan yang mereka raih sepanjang sejarah klub Catalan itu. Barca mempunyai kecenderungan meraih sukses saat ditangan

Prediksi Final Liga Champions - Punya Tim A dan B, Real Madrid Juara

Gambar
Final Liga Champions musim 2016/2017 mempertemukan dua klub terbaik di Serie A Italia dan La Liga Spanyol saat ini. Juventus yang baru saja memenangkan Scudetto ke 6 beruntun akan beradu dengan Real Madrid, juara La Liga Spanyol musim ini. Juventus adalah klub pemegang titel Scudetto terbanyak di Italia sedangkan Real Madrid adalah tim yang paling banyak menjuarai La Liga Spanyol. Dari catatan di liga masing-masing, ini adalah final idaman ketika klub penguasa Italia bertemu raja Spanyol. Perjalanan kedua tim menuju partai puncak yang akan dihelat di Milennium Stadium Cardiff musim ini pun menunjukkan potensi laga yang seru. Juventus adalah tim dengan pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini. Gawang yang dikawal Gianluigi Buffon baru kebobolan 3 kali sejak fase grup sampai final. Saking hebatnya pertahanan Juve, trio penyerang ganas milik Barcelona yang berisikan Messi Neymar Suarez tidak mampu membobol jala gawang Si Nyonya Tua dalam dua laga perempat final. B