Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Menguji Kesabaran The Blues

Gambar
Pada saat kembali ke Stamford Bridge di awal musim 2013/2014, Jose Mourinho mengklaim dirinya sebagai The Happy One alih-alih sebagai The Special One seperti saat awal pertama kali dirinya menjadi Manager Chelsea. Klaim sebagai The Happy One menunjukkan betapa bahagianya Mourinho karena dapat kembali ke Chelsea, klub yang sangat dicintainya. Saking cintanya kepada Chelsea, Mourinho rela melepaskan “tawaran” sahabatnya, Sir Alex Ferguson untuk menggantikan posisi prestisius sebagai Manager Manchester United. Pemandangan mengharukan juga tersaji kala Mourinho melakoni laga pertamanya di Stamford Bridge, kandang Chelsea. Standing ovation dan applaus bergemuruh menyambut kedatangan Manager yang paling dirindukan public Stamford Bridge. Sadar bahwa dirinya “sangat diterima”, Mourinho pun menyampaikan “janji” untuk membangun dinasti kesuksesan Chelsea sebagaimana Sir Alex Ferguson membangun sejarah panjang kesuksesan MU sejak tahun 1986 sampai 2013. Sederhananya, Mourinho ingin

Hati-Hati Klopp, Ini Liga Inggris

Gambar
Euforia pendukung Liverpool akan kedatangan Juergen Klopp masih terasa. Mendapatkan Klopp memang ibarat sebuah kemenangan bagi fans The Reds jika menilik status Klopp sebagai salahsatu ahli strategi yang paling diincar klub-klub papan atas Eropa saat ini. Bersama Ancelotti yang tengah menjalani masa rehat semusim, Klopp yang sebenarnya juga sedang menjalani masa rehat menjadi pelatih yang paling ditunggu-tunggu kabar beritanya terkait klub mana yang beruntung mendapatkan servis darinya. Dan Liverpool adalah klub yang beruntung itu. Beruntung? Ya, jelas sebuah anugerah jika bisa mendapatkan sosok yang mampu membawa Borussia Dortmund dua musim beruntun mengalahkan raksasa Bayer Muenchen dalam perebutan titel juara Bundesliga di musim 2010/2011 dan 2011/2012. Tambahkan pula fakta bahwa sosok ini membawa Dortmund ke partai final Liga Champions 2012/2013 setelah sebelumnya menyingkirkan klub penguasa Liga Champions Real Madrid yang saat itu ditukangi salah satu pelatih jempola