Menguji Kesabaran The Blues

Hasil gambar untuk jose mourinho
Pada saat kembali ke Stamford Bridge di awal musim 2013/2014, Jose Mourinho mengklaim dirinya sebagai The Happy One alih-alih sebagai The Special One seperti saat awal pertama kali dirinya menjadi Manager Chelsea.
Klaim sebagai The Happy One menunjukkan betapa bahagianya Mourinho karena dapat kembali ke Chelsea, klub yang sangat dicintainya.
Saking cintanya kepada Chelsea, Mourinho rela melepaskan “tawaran” sahabatnya, Sir Alex Ferguson untuk menggantikan posisi prestisius sebagai Manager Manchester United.
Pemandangan mengharukan juga tersaji kala Mourinho melakoni laga pertamanya di Stamford Bridge, kandang Chelsea.
Standing ovation dan applaus bergemuruh menyambut kedatangan Manager yang paling dirindukan public Stamford Bridge.
Sadar bahwa dirinya “sangat diterima”, Mourinho pun menyampaikan “janji” untuk membangun dinasti kesuksesan Chelsea sebagaimana Sir Alex Ferguson membangun sejarah panjang kesuksesan MU sejak tahun 1986 sampai 2013.
Sederhananya, Mourinho ingin menjadi “Sir Alexnya” Chelsea.
Cinta Mourinho pada Chelsea pun berbalas dengan kebijakan Manajemen Chelsea mendatangkan sejumlah bintang untuk membantu mewujudkan impian Mourinho.
Diego Costa, Cesc Fabregas, Nemanja Matic sampai Thibaiut Courtouis menjadi penghuni baru ruang ganti Chelsea dan menandai sebuah era baru yang perlahan meninggalkan era Didier Drogba, Franks Lampard, Michael Essien dan Petr Cech.

Mourinho dan Chelsea adalah cinta lama yang bersemi kembali dan keduanya berkomitmen untuk membangun rumah tangga yang langgeng.
Pondasi dasar cinta Mourinho dan Chelsea bahkan tidak lantas goyah saat Mourinho kali ini gagal mempersembahkan satu gelar pun pada musim pertamanya di Chelsea.
Tidak ada trofi yang diraih Chelsea di akhir musim 2013/2014.
Mourinho berkilah bahwa musim pertama dirinya kembali ke Chelsea adalah momen dimana dirinya memimpin sebuah transisi dari team lama ke team yang baru.
Menariknya, tidak ada isu pemecatan seperti yang biasa terjadi saat Chelsea terpuruk tanpa trofi.
Musim kedua Mourinho di Chelsea menjadi pembuktian kata-kata Mourinho.
Chelsea yang “baru” meraih titel Piala Liga dan Juara Liga Inggris 2014/2015.
Mourinho mengklaim bahwa ini adalah sebuah awal kesuksesan jangka panjang seperti saat Sir Alex merengkuh trofi pertamanya bersama MU.
Komitmen Mourinho dan Chelsea seperti berjalan sesuai rencana……sampai kemudian “bencana” kekalahan demi kekalahan menghampiri Chelsea di awal musim 2015/2016.

Tanpa banyak perubahan dalam skuad, Chelsea sejatinya diyakini masih sanggup bertarung untuk mempertahankan titel juara bahkan berbicara banyak di kompetisi Eropa.
Namun apa dinyana, posisi Chelsea di klasemen Liga Inggris seperti mimpi buruk bagi fans The Blues.
Mereka terlempar dari posisi 10 besar dan sudah mengalami lima kekalahan sampai jelang akhir Oktober.
Tersingkirnya Chelsea ditangan Stoke City di babak keempat Piala Liga semakin melengkapi keterpurukan Chelsea musim ini.
Isu pemecatan pun merebak dan kini menjadi ujian bagi komitmen cinta Mourinho dan Chelsea.
Ujian yang tampaknya lebih mengarah kepada Manajemen Chelsea alih-alih kepada Mourinho.
Mourinho sudah menyatakan diri akan tetap berjuang dan tidak akan meninggalkan Chelsea…..komitmennya untuk tetap bersama Chelsea sudah bulat.
Pertanyaannya kini apakah Chelsea melalui manajemenya masih memiliki komitmen yang sama untuk tetap menjalin hubungan dengan Mourinho dan setia pada tujuan bersama membangun kesuksesan jangka panjang bersama-sama?
Kondisi Chelsea saat ini memang seperti dipersimpangan jalan.
Keterpurukan Chelsea sudah sangat memenuhi syarat untuk memecat Mourinho dan mendatangkan Manager baru.
Pilihan Manajemen Chelsea saat ini adalah apakah mereka akan menjadi klub “kebanyakan” yang serta merta memecat Manager saat team sedang mengalami keterpurukan ataukah bertahan bersama Manager yang notabene ingin tetap bertahan dan berkeinginan kuat bangkit bersama team.

Manajemen Chelsea bisa belajar dari kasus Manchester United (MU) saat Sir Alex Ferguson mengalami keterpurukan bersama anak asuhnya.
Isu pemecatan merebak namun manajemen MU bersikukuh tetap bertahan dengan Sir Alex.
Hasilnya?

Hasil gambar untuk sir alex ferguson
Lihatlah salah satu sudut Old Trafford yang bertuliskan nama Sir Alex Ferguson.
Itu saja sudah cukup menggambarkan bagaimana besarnya kesuksesan yang sudah dipersembahkan Sir Alex kepada MU.
Kisah legendaris Sir Alex bersama MU bisa jadi tidak akan tercatat dalam sejarah jika manajemen MU tidak mau bersabar menunggu selama 4 tahun sampai Sir Alex mendapatkan trofi juara pertamanya.
Bahkan saat MU mengakhiri musim 2001/2002 tanpa satu trofi pun, Sir Alex tetap mendapatkan kepercayaan untuk terus mengawal MU.
Kepercayaan yang kemudian terbayarkan saat MU kembali meraih titel juara Liga Inggris musim berikutnya dan puncaknya saat Sir Alex merengkuh trofi Liga Champions keduanya bersama MU pada tahun 2008.

Chelsea bisa meniru kesabaran manajemen MU saat team berada dalam krisis.
 “Dia terlalu bagus. Mungkin hanya ada dua atau tiga Manager yang selevel dengan Mourinho di dunia sepakbola dan penggantinya nanti bisa jadi berada di level bawahnya” Jamie Carragher mengomentari isu pemecatan Mourinho.
Yah, Mourinho adalah sosok yang ideal untuk Chelsea bahkan ketika Chelsea saat ini sedang terpuruk.
“ kalau ada sosok yang bisa membawa Chelsea keluar dari krisis saat ini maka sosok itu adalah seorang Jose Mourinho” John Terry, Kapten sekaligus pemain paling senior Chelsea saat ini mengungkapkan kepercayaannya kepada The Spesial One.
Samuel Eto’o yang pernah bermain untuk Mourinho di Inter Milan dan Chelsea ikut-ikutan memberikan dukungan “ Dia tidak akan meninggalkan Chelsea. Dia akan bangkit bersama Chelsea”.
Dukungan dari dalam dan luar kepada Mourinho menunjukkan betapa sosok ini sungguh berpotensi meneruskan jejak Sir Alex yang bangkit dari keterpurukan bersama MU dan menjadi Manager legendaris klub tersebut.
Terlepas dari isu Mourinho yang acap gagal di musim ketiganya, Mourinho tetaplah sosok yang layak mendapatkan kepercayaan ekstra untuk terus bersama Chelsea.
Hasil gambar untuk jose mourinho
“Chelsea hanya perlu melewati titik kritis mereka” ujar Carlo Cudicini eks kiper Chelsea.
Yah, Chelsea hanya harus bersabar saat momen kritis itu sudah terlewati.
Dan jika itu terjadi bersama Mourinho, maka itu artinya Chelsea sudah memilih untuk merajut cerita sukses Sir Alex bersama MU di Stamford Bridge……..dengan Jose Mourinho menjadi “Sir Alex” bagi mereka.

Tulisan ini juga dimuat di Harian Top Skor Edisi 4 November 2015

Komentar