Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Ketika De Boer Tidak Belajar Untuk Menghadapi Ujian Sekolah

Gambar
Melihat kinerja Frank De Boer bersama Inter Milan musim ini mengingatkan saya kembali akan nasehat orangtua sewaktu saya dulu masih menempuh pendidikan. Sejak SD, SMP, SMU bahkan sampai Perguruan Tinggi, orangtua saya selalu mengingatkan untuk belajar sebelum menghadapi ujian. Nasehat tersebut terbukti banyak membantu saya melewati fase-fase ujian yang penting untuk lulus SD, SMP, SMU sampai meraih kelulusan dari bangku perguruan tinggi. Belajar sebelum ujian benar-benar membantu saya lebih siap menjalani ujian dengan baik. Saya pernah merasakan sendiri nilai anjlok gara-gara tidak belajar dengan cukup saat naik ke kelas 3 SMU, padahal sebelumnya saya berstatus Juara Umum alias memiliki nilai tertinggi untuk semua siswa yang naik ke kelas 2 setahun sebelumnya. Nah, apa hubungannya dengan kinerja Frank De Boer saat ini di Inter Milan? Buruknya performa Inter Milan musim ini ditenggarai karena timing pemilihan Frank De Boer untuk menukangi Inter yang tidak tepat. De

Milan Memilih Bangkit Bersama Anak-Anak Muda

Gambar
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” Kutipan kata mutiara dari Bung Karno diatas mungkin tidak pernah sampai ke telinga arsitek AC Milan, Vincenzo Montella. Namun, performa I Rossoneri sampai pekan ke 9 Serie A mempertontonkan makna di balik kata mutiara Bung Karno itu. Mereka yang muda mempunyai potensi besar untuk menghadirkan prestasi dan pencapaian fenomenal. Kemenangan 1-0 Milan atas penguasa Liga Italia selama 5 musim beruntun, Juventus pada pekan ke 9 Serie A Italia mengantarkan mereka hanya berjarak 2 poin dari puncak klasemen. Secara psikologis, kemenangan atas Juventus juga semakin meningkatkan mentalitas anak asuh Montella dalam mengarungi Serie A Italia musim 2016/2017. Bagaimana tidak, sebelum laga melawan Juve digelar, AC Milan membawa catatan 12 pertemuan tidak pernah menang kala bersua dengan Si Nyonya Tua. Bisa dibayangkan euforia di kamar ganti Milan usai kemen

Menapak Tilas Bale dan Ronaldo Untuk Memaksimalkan Paul Pogba

Gambar
Ada tiga nama yang membuat fans Manchester United (MU) bergairah menatap Liga Inggris musim 2016/2017. Tiga nama itu adalah Jose Mourinho, Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba. Dari ketiga nama diatas, rasanya ekspektasi kepada nama ketiga adalah yang terbesar. Selain karena didatangkan dengan harga yang memecahkan rekor pembelian termahal dunia, Paul Pogba juga memang dirasa punya kualitas teknis yang diharapkan mampu mengangkat performa MU, persis seperti dirinya menjadi bagian penting sukses Juventus menguasai Serie A Italia. Sayangnya sampai 8 laga berlalu dimana Pogba turun bermain, belum banyak kontribusi yang diberikan pemain timnas Prancis itu. Harga mahal Pogba sejauh ini baru dikompensasi dengan sebiji gol tanpa assist. Kontribusinya terbilang sangat minim untuk ukuran pemain yang dihargai paling mahal saat ini. Jika rujukannya pada performa dua pemain termahal sebelumnya, Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale yang kebetulan sama-sama berseragam Real Madrid, perform

Sulitnya Mencari dan Mempersiapkan Pengganti Gerard Pique

Gambar
Keputusan Gerard Pique untuk mundur dari timnas Spanyol usai Piala Dunia 2018 nanti membuka mata banyak orang bahwa bek tengah Barcelona ini punya status tidak tergantikan dalam tim Matador. Usai olok-olok yang kerap menuduh dirinya tidak sepenuh hati membela negara Spanyol kala berseragam La Furia Roja, Pique tidak mampu lagi menahan diri untuk merespon semua kritikan itu dengan mengambil keputusan pergi dari timnas Spanyol. "Saya selalu mencoba memberi segalanya, sementara beberapa orang mengapresiasi, yang lain berpikir lebih baik saya tidak bersama timnas," keluh Pique. Buat seseorang yang sudah berjibaku diatas lapangan hijau dan mempersembahkan trofi juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012, tuduhan bahwa dirinya tidak sepenuh hati membela panji negara Spanyol memang dianggap menyakitkan baginya. Meski sebenarnya kalau mau ditelusuri, munculnya kritikan-kritikan tersebut turut dipicu oleh sikapnya yang secara terbuka mendukung kemerdekaan Catalonia dan d