Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Ulas Taktik - 4-2-3-1 Pilihan Riedl Lebih Sukses Daripada 4-4-2

Gambar
Indonesia memenangi laga hidup mati melawan Singapura dengan skor 2-1 sekaligus mendapatkan keberuntungan yang diharapkan lewat kemenangan 1-0 Thailand atas tuan rumah Filipina. Kombinasi kemenangan yang dikejar dan keberuntungan yang diharapkan itu berbuah satu tiket semifinal AFF Cup 2016. Keberhasilan Indonesia mengalahkan Singapura tidak lepas dari perubahan formasi yang diusung Alfred Riedl. Meski masih dibayangi pertanyaan terkait keputusan Riedl yang masih saja mempertahankan komposisi bek dan kiper yang sudah kebobolan 6 gol dalam 2 laga terakhir, pilihan Riedl menggunakan taktik 4-2-3-1 patut diacungi jempol. Ya, Indonesia meninggalkan formasi 4-4-2 yang sejak awal dikedepankan Riedl sebagai pola permainan utama. Dengan pola 4-2-3-1 Indonesia turun dengan komposisi Kurnia Meiga di bawah mistar gawang dan kuartet bek yang tidak mengalami perubahan (meski sudah kebobolan 6 gol). Empat pemain bertahan di depan Kurnia Meiga masih diisi oleh Benny Wahyudi, Fachrudi

Ulas Taktik - Dua Blunder Lini Pertahanan Membuyarkan Strategi Riedl

Gambar
Apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga perdana Indonesia di Grup A AFF Cup 2016. Dengan Indonesia takluk 2-4 dari juara bertahan Thailand, bisa jadi terlintas pikiran andaikan Yanto Basna tidak membuat dua blunder yang memicu dua gol Thailand, mungkin hasil laga tidak akan berakhir dengan kekalahan Indonesia. Lintasan pikiran kedua masih berupa pengandaian bagaimana jika momentum di babak kedua dari 2 gol cepat Indonesia hasil kerja Boaz Salossa dan Lerby Eliandry dapat diteruskan menjadi kebangkitan tim, hasil laga mungkin tidak akan sama. Saya juga berandai-andai andaikan Evan Dimas sejak awal diturunkan, mungkin Indonesia tidak harus kelimpungan menahan dominasi Thailand di lini tengah. Apapun itu, kekalahan 2-4 Indonesia dari Thailand sudah mengagalkan misi Riedl untuk setidaknya menahan imbang sang juara bertahan sekaligus favorit juara AFF Cup 2016 ini. Misi Riedl yang diutarakannya jelang laga tersebut sebenarnya suda

Kesempatan Ketiga Riedl Di Timnas Indonesia, Mengulang Sejarah AFF 2010 Atau AFF 2014?

Gambar
Piala AFF 2016 menjadi kesempatan ketiga bagi Alfred Riedl menangani timnas sepakbola Indonesia setelah sebelumnya pelatih asal Austria itu menangani tim Merah Putih di Piala AFF 2010 dan 2014. Dalam dua gelaran terdahulu, Riedl mencatatkan hasil yang berbeda signifikan. Pada Piala AFF 2010, Riedl nyaris menjadi pahlawan nasional ketika Firman Utina dkk tampil memukau sebelum takluk oleh Malaysia dalam final yang berakhir dengan aggregate 2-4. Timnas Indonesia adalah juara sesungguhnya dalam Piala AFF 2010 itu. Bagaimana tidak, tim Merah Putih adalah tim tersubur sepanjang turnamen dan hanya sekali kalah dari seluruh laga yang dimainkan sepanjang turnamen (sisanya dimenangkan oleh timnas). Sialnya, satu-satunya kekalahan terjadi di laga away partai final yang tidak mampu dibalikkan saat tim Merah Putih berlaga di GBK. Kalah di partai final oleh Malaysia, tim yang kadung dianggap musuh bebuyutan, tim yang pada laga awal turnamen sudah pernah dikalahkan dan merelakan Harim

Mkhitaryan Perlu Meniru Juan Mata

Gambar
Apa yang kurang dari Manchester United (MU) musim ini? Mereka kini ditangani The Special One Jose Mourinho, pelatih yang berpengalaman menjadi juara bersama Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid. MU juga kedatangan pemain-pemain baru yang punya potensi mengangkat kinerja tim seperti Eric Bailly, Henrikh Mkhitaryan, Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic. Kenyataannya? MU kini tertahan di posisi 8 klasemen sementara dan berjarak 8 angka dari puncak klasemen. Sejumlah tanya mulai muncul atas kinerja MU sejauh ini dalam mengarungi musim kompetisi yang belum setengah jalan. Sejumlah tanya jadi misteri dan misteri yang paling santer adalah seputar sangat minimnya kesempatan bermain bagi Henrikh Mkhitaryan. Mantan pemain Borussia Dortmund ini adalah pemain pilihan Mourinho sehingga makin menjadi tanya mengapa sang pemain tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain. Alasan kebugaran dan adaptasi sempat dilontarkan Mourinho terkait hal ini. “Mkhitaryan tidak cedera, ia