Debut Mbappe, Satu Gol dan Perubahan Formasi Permainan PSG
Lupakan imajinasi anda soal trio MNC di lini serang
PSG. Kedatangan Mbappe ke klub rival AS Monaco itu memang sempat memunculkan
peluang Mbappe Neymar dan Cavani bermain bersama dalam formasi 4-3-3.
Bayang-bayang trio MNC PSG akan sedahsyat trio MSN (Messi Suarez Neymar) milik
Barcelona tampaknya harus mulai dihapuskan.
Bagaimana taktik permainan PSG usai kedatangan Wonder
Kid Kylian Mbappe? Jawabannya langsung terlihat kala PSG melakoni laga pekan
kelima di kandang Metz. Kehadiran Mbappe langsung mengubah formasi permainan
yang diterapkan Unai Emery.
Alih-alih memenuhi imajinasi liar fans yang sudah
menggadang-gadang kemunculan trio MNC yang diambil dari nama Mbappe Neymar
Cavani, Emery justru memainkan formasi satu penyerang tengah di depan tiga
gelandang serang dalam formasi 4-2-3-1.
Formasi 4-2-3-1 menjadi sebuah perubahan taktik yang
cukup signifikan karena ini kali pertama PSG bermain dengan formasi 4-2-3-1
pada Ligue 1 musim 2017/2018. Sebelum kedatangan Mbappe, Unai Emery menerapkan
formasi 4-3-3 dalam 4 laga sebelumnya.
Dalam formasi 3 penyerang itu, lini depan PSG selalu
dihuni oleh trio Neymar Cavani Di Maria kecuali pada pekan pertama saat Neymar
belum bisa turun. Hasil-hasil laga PSG dengan formasi 4-3-3 tersebut sangat
positif. PSG selalu menang dan mencetak total 14 gol dalam 4 laga. Berikut
catatannya :
PSG vs Amiens 2-0 (trio penyerang Pastore Cavani Di
Maria)
Guingamp vs PSG 0-3 (trio penyerang Neymar Cavani Di
Maria)
PSG vs Toulouse 6-2 (trio penyerang Neymar Cavani Di
Maria)
PSG vs Saint Etienne 3-0 (trio penyerang Neymar Cavani
Di Maria)
Dengan kedatangan Mbappe, Emery berani melakukan
perubahan formasi meninggalkan pola 4-3-3 menjadi bermain dalam formasi
4-2-3-1. Tidak ada lagi trio penyerang karena lini depan PSG hanya memainkan
Cavani sebagai penyerang tunggal didukung oleh Neymar, Mbappe dan Julian
Draxler di belakangnya. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh yang ditimbulkan
Mbappe pada persoalan formasi dan strategi permainan PSG.
Mbappe sendiri bermain sangat baik dalam debutnya
bersama PSG. Anak muda itu mencetak satu gol dan melesakkan 4 tendangan dengan
2 diantaranya mengarah pada sasaran. Agresivitasnya hanya kalah dari Edinson
Cavani yang dipatok sebagai penyerang murni di depan. Cavani sendiri mencetak 2
gol setelah mencatatkan 8 tendangan dengan 5 yang mengarah ke gawang.
Formasi 4-2-3-1 yang menuai hasil positif melawan Metz
memang tidak bisa dijadikan patokan karena PSG menerapkannya melawan tim juru
kunci yang sama sekali belum meraih poin di Ligue 1 musim ini.
Dengan kekalahan dari PSG, Metz sudah kebobolan 12 gol
dalam 5 laga dan hanya sanggup 2 kali menjebol gawang lawan. Meski demikian,
kemenangan telak 5-1 dari Metz memperlihatkan bahwa PSG kini memilki alternatif
strategi selain 4-3-3 untuk menghadapi lawan-lawan mereka. Emery juga
menunjukkan kemampuannya memilih posisi yang tepat bagi Mbappe dalam tim mahal
milik PSG. Fans klub kota Paris itu tidak perlu memimpikan trio
penyerang Cavani Neymar dan Mbappe berdiri bersama di lini terdepan karena
ketiganya tetap berbahaya dan dahsyat dengan Cavani berdiri di depan dua pemain
hebat seperti Neymar dan Mbappe dalam formasi 4-2-3-1.
Sumber foto : youtube.com, dailymail.co.uk
Komentar
Posting Komentar