Piala Dunia, Momen Peresmian Bintang Sepakbola Dunia

Hasil gambar untuk pele piala dunia
Sepanjang sejarah pergelaran Piala Dunia, menurut saya hanya ada dua remaja yang berhasil merebut perhatian pencinta sepakbola.
Remaja pertama adalah Pele yang bermain pertama kali di piala dunia 1962 di Swedia dan langsung mencuat sebagai bintang dengan meraih juara Piala Dunia di usia yang masih muda, 17 tahun.
Kemunculannya menjadi fenomena karena seakan-akan menjadikan ajang piala dunia sebagai panggung penahbisannya sebagai bintang sepakbola dunia.
Setelahnya, pencinta sepakbola selalu memiliki ekspektasi terhadap setiap pemain muda yang tampil di piala dunia.
Remaja berikutnya yang menggemparkan panggung piala dunia (walau tidak berujung pada trofi juara) adalah si wonder kid dari Inggris, Michael Owen.
Aksi-aksinya yang menawan di piala dunia 1998 Prancis, terutama saat melakukan aksi gol solo run di perdelapan final melawan Argentina mengingatkan pencinta sepakbola akan aksi Diego Maradona di piala dunia 1986 Meksiko.
Saking menawannya, publik Inggris seakan melupakan kiprah striker utama saat itu, Alan Shearer.

Piala Dunia memang menjadi momen penahbisan kebintangan seorang pesepakbola.
Seorang pemain boleh saja hebat di klub dan bergelimang gelar klub maupun pribadi, namun semuanya seperti tidak berarti bila belum merebut gelar piala dunia atau minimal memberi kontribusi aksi menawan di panggung piala dunia.

Setiap episode piala dunia bagaikan periode peresmian kebintangan seorang pesepakbola.
Anda masih ingat dengan Johan Cruyft, Roberto Baggio, dan Claudio Canniggia?
Tiga nama ini adalah contoh bagaimana piala dunia adalah peresmian kebintangan seorang pesepakbola.
Ketiganya memang hanya bergelar runner up piala dunia, tetapi jangan lupa bahwa aksi memukau mereka membawa negaranya ke partai puncak adalah syarat minimal yang sudah terpenuhi untuk mengkategorikan mereka sebagai salah satu bintang di dunia sepakbola.
Bayangkan jika aksi memukau yang ada berujung pada trofi piala dunia.

Masih kurang? coba ingat lagi goyangan Roger Milla setelah mencetak gol
Meski hanya membawa Kamerun sampai perempat final piala dunia 1990 di Italia, pencinta sepakbola sudah memberi tempat khusus baginya dalam deretan bintang sepakbola dunia.
Hal yang sama berlaku bagi Hristo Stoichkov yang seperti seorang diri membawa Bulgaria menembus semifinal piala dunia 1994 di Amerika Serikat.

So, kini menarik menunggu apakah bintang sepakbola sekelas Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo akan melengkapi gelar klub dan pribadi mereka dengan aksi memukau bersama negara mereka ataukah akan muncul bintang semenjana yang saat ini tidak terlalu terekspos dan lantas meroket di panggung piala dunia?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Fergie Time MU Menjadi Guardiola Time Di Tangan Man City