Menanti Kontribusi Gelar Juara Dari Rooney
12 Februari 2003, Sven Goran Ericksson memasukkan nama seorang remaja berusia 17 tahun bernama Wayne Mark Rooney dalam laga persahabatan Inggris melawan Australia.
Remaja
yang kemudian akrab dikenal dengan nama Wayne Rooney itu kemudian tercatat
sebagai pemain termuda yang pernah membela timnas senior Inggris saat itu.
Beberapa
bulan kemudian tepatnya pada 6 September 2003, status tersebut berubah menjadi
pencetak gol termuda bagi timnas senior Inggris saat Rooney mencetak gol dalam
kemenangan 2-1 Inggris atas Macedonia di kualifikasi Piala Eropa 2004.
Karir
Rooney di timnas Inggris berlanjut ke Piala Eropa 2004, turnamen internasional
besar pertamanya.
Turnamen
sepakbola terbesar di Eropa itu lantas menjadi show time Rooney kepada penggemar sepakbola dunia.
Empat
gol yang dicetak Rooney sepanjang
turnamen mengantarkan Inggris ke partai perempat final sebelum disingkirkan
Portugal.
Inggris
boleh gagal menjadi juara tetapi Rooney sangat sukses mencuri perhatian
penggemar sepakbola dunia.
Kemunculannya
bahkan menenggelamkan pamor bomber utama Inggris saat itu, Michael Owen.
Rooney
mendadak menjadi harapan baru Inggris untuk berjaya di turnamen sepakbola
sekelas Piala Eropa dan Piala Dunia.
Sekitar
12 tahun kemudian tepatnya pada 8 September 2015, Rooney remaja kini menjelma
menjadi sosok vital dan berpengaruh bagi timnas Inggris.
Ban
kapten melilit lengannya yang kekar seturut perubahan statusnya dari pemain
termuda menjadi pemain paling berpengalaman di timnas Inggris saat ini.
Tidak
hanya statusnya yang berubah, perangainya yang meledak-ledak kini tampak lebih
adem seiring kelahiran anak dalam kehidupan pernikahannya.
Namun
jangan tanyakan apakah peran vitalnya bagi tim ikut berubah.
Predikat
pencetak gol termuda kini sudah berubah menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang
masa bagi timnas Inggris dengan torehan 50 gol.
Setelah
era Gary Lineker berganti ke era Alan Shearer lalu kemudian berlanjut ke era
Michael Owen, Inggris melanjutkan regenerasi bomber utama mereka ke diri Wayne
Rooney.
Dan
melihat catatan impresif Rooney baik di klub atau timnas, sangat pantas kiranya
jika Rooney menyandang status sebagai bomber utama sekaligus kapten timnas
Inggris saat ini, sama seperti peran yang sempat dijalankan Alan Shearer.
Di
level klub, Wayne Rooney selalu konsisten mencetak jumlah gol sebanyak dua
digit sejak bergabung dengan Manchester United (MU) pada 2004.
Konsistensi
yang berbuah pada keberhasilannya merebut semua trofi juara bergengsi yang
mungkin diraih pada level klub seperti Juara Liga Inggris, Juara Liga Champions
dan Juara Piala Dunia Antar Klub.
Tambahkan
lagi catatan bahwa dengan total 233 gol sampai Agustus 2015, Rooney kini
menjadi kandidat terkuat penyandang status sebagai pencetak gol terbanyak
sepanjang sejarah MU.
Di
level timnas, sejak tercatat menjadi penghuni skuad timnas Inggris pada 2003,
Rooney selalu konsisten mencetak gol setiap tahun alias tidak ada satupun tahun
sepanjang 12 tahun yang terlewati tanpa gol dari Rooney…Wow.
Nah,
dengan sejumlah catatan pribadi yang fantastis itu, rasanya hanya trofi gelar
juara bersama timnas saja yang masih kurang dalam catatan karir Rooney.
Kegagalan
Rooney membawa Inggris melewati hadangan Portugal di perempat final Piala Eropa
2004 diwarnai dengan cedera yang dialaminya (mungkin cerita akan berbeda kalau
Rooney terus berada di atas lapangan).
Kesempatan
terbaik Rooney sesungguhnya datang di gelaran Piala Dunia 2006 Jerman.
Inggris
saat itu memiliki skuad yang disebut sebagai tim Inggris paling kompetitif
sepanjang sejarah, tim generasi emas Inggris.
Bayangkan, mereka punya kuartet bek terbaik seperti Gary Neville, John Terry, Rio Ferdinand dan Ashley Cole di belakang.
Bayangkan, mereka punya kuartet bek terbaik seperti Gary Neville, John Terry, Rio Ferdinand dan Ashley Cole di belakang.
Di
lini tengah ada Steven Gerrard, Frank Lampard, Joe Cole, Owen Hargreaves dan
David Beckham.
Di
lini depan masih ada Michael Owen dan Wayne Rooney (lupakan Peter Crouch dan
Theo Walcott di daftar skuad saat itu).
Dengan
komposisi skuad seperti ini, Inggris adalah kandidat kuat juara dunia 2006…..sampai
kemudian cedera menghampiri Rooney jelang pelaksanaan Piala Dunia.
Rooney
kemudian disinyalir tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam ajang
sepakbola terbesar di dunia itu.
Alih-alih
berkonstribusi gol pada debut pertamanya di Piala Dunia, Rooney justru mendapat
kartu merah dalam kekalahan Inggris (lagi-lagi) dari Portugal di fase perempat
final.
Tim
paling kompetitif sekaligus diharapkan menjadi generasi emas Inggris gagal.
Rooney
selanjutnya belum bisa berkontribusi banyak dan parahnya Inggris bahkan tidak
lolos ke Piala Eropa 2008.
Gelaran
Piala Dunia 2010 dan 2014 serta Piala Eropa 2012 berlalu, Inggris belum kunjung
mengangkat trofi juara.
Namun
jika melihat performa Inggris di kualifikasi Piala Eropa 2016 yang selalu
meraih kemenangan dalam delapan laga di Grup E, publik sepakbola Inggris bisa
jadi kini memiliki ekspektasi tinggi akan performa Inggris tahun depan di
Prancis.
Kematangan
Rooney dengan statusnya sebagai kapten (bukan sebuah kebetulan pula jika Rooney
juga menjabat sebagai kapten di MU) dan euphoria Rooney yang kini menyandang
status sebagai pencetak gol terbanyak timnas Inggris diharapkan membawa
peruntungan bagi timnas Inggris.
Ketajaman
Rooney sebagai seorang striker juga diharapkan bisa mencapai puncak performanya
saat Piala Eropa digelar tahun depan seiring dengan kebijakan Louis Van Gaal di
MU yang mengembalikan Wayne Rooney ke posisi awalnya sebagai seorang penyerang.
Indikasi
kearah sana sudah mulai terlihat dengan catatan 3 gol Rooney sejauh ini dari
total 4 laga yang sudah dilakoni.
Rooney
juga sepatutnya menyadari kesempatan terbaik untuk juara bersama timnas Inggris
terpampang di depan mata.
Dirinya
yang kini dipandang sebagai pemain senior di tim berada diantara deretan
bakat-bakat muda terbaik Inggris saat ini beserta sejumlah pemain yang sedang menapaki
umur emasnya sebagai pesepakbola.
Di
barisan depan, Rooney bisa berbagi beban bersama Hary Kane, Daniel Sturridge,
Danny Welbeck, Raheem Sterling dan Theo Walcott.
Di lini tengah ada nama-nama pemain muda yang sudah familiar seperti Alex Oxlaide Chamberlain, Ross Barkley, Jack Wilkshere dan sejumlah pemain yang lebih senior di umur emas seperti Jordan Henderson dan James Milner.
Di lini tengah ada nama-nama pemain muda yang sudah familiar seperti Alex Oxlaide Chamberlain, Ross Barkley, Jack Wilkshere dan sejumlah pemain yang lebih senior di umur emas seperti Jordan Henderson dan James Milner.
Barisan
belakang juga tidak kalah lengkap komposisinya dengan keberadaan Joe Hart di
bawah mistar gawang dan barisan bek di depannya seperti Luke Shaw, Gary Cahill,
Chris Smailing, Phil Jagielka dan John Stones.
Jika
sudah begini komposisi skuadnya plus Rooney tetap konsisten menemukan cara
membobol gawang lawan, Inggris tampaknya bisa berharap untuk berbicara banyak
di Prancis tahun depan.
Ya,
sumbangan 50 gol Rooney memang sudah menjadikan dirinya sebagai penyandang
status sebagai pencetak gol terbanyak timnas Inggris tetapi itu belum
memberikan Rooney momen emas untuk mengangkat trofi gelar juara bersama timnas
Inggris.
Kini
publik sepakbola Inggris menanti kontribusi gelar juara dari Rooney.
Infografis dari www.sporticos.com
Infografis dari www.sporticos.com
Komentar
Posting Komentar