Menjaga Martial Agar Tidak Layu Sebelum Berkembang
Anthony Martial kembali merebut perhatian penggemar sepakbola khususnya pencinta Manchester United (MU).
Dua gol yang dilesakkan Martial dalam kemenangan 3-2
MU atas Southampton menambah koleksi golnya bersama MU kini menjadi 3 gol hanya
dalam 3 laga…wow.
Tambahkan pula bahwa 1 dari 3 gol tersebut dicetak
Martial dalam debutnya kala MU menaklukkan Liverpool 3-1.
Anthony Martial sukses membungkam semua keraguan atas
kedatangannya ke MU jelang bursa transfer berakhir kemarin.
Datang dengan banderol 36 juta Poundsterling, masih
berusia muda (19 tahun) dan minim pemberitaan seputar aksi di klub lamanya AS
Monaco, Martial menjadikan MU terlihat seperti sedang melakukan panic buy
karena tidak kunjung mendapatkan striker berkualitas untuk menjadi pendamping
Rooney di depan.
Sekedar catatan, Rooney hadir di MU juga saat berusia 19 tahun dan diikat dengan banderol
harga 25,6 juta Poundsterling, harga yang tergolong tinggi untuk pemain muda saat itu.
Kini, Rooney berpotensi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah MU.
Jadi sebenarnya bukan hal yang baru bagi MU mendatangkan pemain muda dengan banderol yang tergolong tinggi.
Kini, Rooney berpotensi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah MU.
Jadi sebenarnya bukan hal yang baru bagi MU mendatangkan pemain muda dengan banderol yang tergolong tinggi.
Catatan statistic Martial di klub lamanya pun
terlihat tidak terlalu fantastis.
Hanya 11 gol yang dicetak Martial dalam 49 kali
kesempatan berlaga yang diperolehnya bersama AS Monaco.
Nah, dengan sejumlah catatan tersebut wajar kiranya
jika keraguan akan sosok Martial mengemuka seturut harga transfernya yang
terbilang fantastis untuk pemain berusia 19 tahun seperti dirinya.
Keraguan yang kemudian perlahan sirna setelah Martial
memainkan laga ketiganya bersama MU.
Pertanyaannya sekarang, apakah kegemilangan performa
Martial dalam 3 laga awal bersama MU sudah menggambarkan potensi besar yang
dijanjikannya ataukah ini hanya ledakan manis seorang pemain muda yang kemudian
lambat laun sirna akibat layu sebelum berkembang?
Mungkin catatan Martial di timnas junior Prancis lah
yang kemudian menjadi dasar keberanian MU mendatangkan Martial dengan banderol
harga yang terbilang tinggi untuk seorang pemain muda.
Di level timnas junior Prancis dari level U 16 sampai
U 21, Martial sudah turun dalam 51 laga dan mencetak 25 gol….cukup menjanjikan.
Well, MU mesti berhati-hati jika berbicara perihal
pemain muda potensial yang gagal berkembang di MU.
MU boleh saja berbangga hati karena pernah
menghasilkan dan mengembangkan pemain-pemain muda bertalenta yang menjadi
bintang sekelas Ryan Giggs, Paul Scholes, Gary Neville, David Beckham sampai
Cristiano Ronaldo, namun catatan manis itu belakangan tidak pernah muncul lagi
dari Old Trafford.
Coba perhatikan nasib Federico Macheda.
Bergabung secara professional dengan MU pada umur 17 tahun, Macheda mencuri perhatian penggemar sepakbola saat mencetak gol indah kemenangan 3-2 MU atas Aston Villa pada 5 April 2009.
Gol yang berkelas sekaligus bermakna banyak karena
setelah itu wajah Macheda yang masih berusia 17 tahuh menghiasi pemberitaan
media massa.
Setelahnya Macheda mendapat jatah bermain di Perempat
Final Liga Champions saat MU meladeni Porto dan kemudian mendapatkan menit
bermain lagi saat dirinya mencetak gol ke gawang Sunderland.
Itu masa-masa yang indah bagi
Macheda….dulu…karena dirinya tidak pernah benar-benar bisa meledak menjadi
bintang di MU (Macheda kini hanya bermain untuk Cardiff City).
Atau lihatlah bagaimana pemain muda
berbakat produk akademi MU, Danny Wellbeck tidak pernah benar-benar meledak
menjadi seorang bintang.
Setelah menampilkan performa menjanjikan di level junior, Wellbeck naik pangkat ke tim senior MU pada tahun 2008.
Apes bagi Wellbeck, saat itu
dirinya hanya diproyeksikan sebagai
pelapis Wayne Rooney dan Carlos Tevez.
Menandatangani kontrak professional
bersama MU di umur 17 tahun, Wellbeck kini justru berseragam Arsenal, rival
abadi MU.
Daftar pemain muda potensial yang
gagal berkembang menjadi bintang yang sebenarnya di MU tidak berhenti sampai
disitu.
Javier Chicharito Hernandez adalah
contoh lainnya
Meski bergabung dengan MU pada tahun 2010 saat berumur 22 tahun atau jauh lebih "berumur" daripada Macheda dan Wellbeck, Chicharito saat itu dipandang sebagai salahsatu talenta muda berbakat dari benua Amerika.
Performa awalnya pun menjanjikan lewat
sebuah gol debut dalam kemenangan 3-1 MU atau Chelsea dalam Community Shield
2010.
Episode selanjutnya tidak berjalan sesuai harapan, Chicharito
tidak kunjung mendapatkan tempat utama di starter eleven dan lebih sering beraksi dari bangku cadangan.
Entah apes atau tidak, saking seringnya Chicharito beraksi dari bangku cadangan, dirinya
sempat disamakan dengan legenda MU, Ole Gunnar Solkjaer sebagai pemain
spesialis cadangan.
Yah, Chicharito bukanlah striker utama di MU, dirinya hanyalah seorang Super Sub selama bertahun-tahun di Old Trafford.
Yah, Chicharito bukanlah striker utama di MU, dirinya hanyalah seorang Super Sub selama bertahun-tahun di Old Trafford.
Wajar jika kemudian Sang Super Sub
itu hengkang dari MU ke Bayer Leverkusen.
Nah, dengan pemberitaan seputar Martial
saat ini yang sedang panas-panasnya, MU sebaiknya berhati-hati dan terus menjaga anak muda berbakat yang
mereka datangkan dengan harga mahal agar benar-benar berkembang menjadi seorang
bintang yang sesungguhnya nanti.
Federico Macheda, Danny Wellbeck
dan Chicharito adalah contoh bagaimana kegemilangan pemain muda yang ada di MU
tidak sanggup konsisten menampilkan kegemilangan untuk mengubah status dari
seorang pemain potensial menjadi seorang bintang yang sebenarnya.
Benang merah kegagalan ketiga nama
diatas menjadi bintang sepakbola yang sesungguhnya adalah pada kesempatan
bermain yang diperoleh.
Macheda lebih banyak menjalani masa
peminjaman di klub lain sedangkan Wellbeck dan Chicharito lebih banyak menjadi pelapis
Rooney.
MU tentu tidak berharap Martial
mengikuti jejak Macheda, Wellbeck dan Chicharito yang tidak kunjung tumbuh menjadi bintang besar.
MU pastinya lebih mengharapkan Martial menapaktilas perjalanan Cristiano Ronaldo yang tumbuh berkembang dari seorang pemain muda potensial menjadi pemain terbaik dunia atau mengikuti jejak Wayne Rooney yang tumbuh berkembang dari seorang remaja belasan tahun menjadi seorang kapten MU dan timnas Inggris sekaligus menjadi kandidat terkuat pemegang status pencetak gol terbanyak MU.
Tulisan ini juga dimuat Harian Top Skor Edisi Jumat 25 September 2015
MU pastinya lebih mengharapkan Martial menapaktilas perjalanan Cristiano Ronaldo yang tumbuh berkembang dari seorang pemain muda potensial menjadi pemain terbaik dunia atau mengikuti jejak Wayne Rooney yang tumbuh berkembang dari seorang remaja belasan tahun menjadi seorang kapten MU dan timnas Inggris sekaligus menjadi kandidat terkuat pemegang status pencetak gol terbanyak MU.
Tulisan ini juga dimuat Harian Top Skor Edisi Jumat 25 September 2015
Komentar
Posting Komentar