Membandingkan Piala Eropa Dengan Copa America

      Hasil gambar untuk piala eropa 2016
Beberapa hari lagi Piala Eropa 2016 akan dilaksanakan di Prancis.
Piala Eropa sering dipandang sebagai turnamen sepakbola terbesar setelah Piala Dunia.
Beberapa penggemar sepakbola bahkan memandang turnamen ini lebih bergengsi daripada turnamen Piala Dunia.
Kekuatan sepakbola dunia yang dianggap banyak berasal dari benua Eropa melandasi pemikiran tersebut.
Tidak heran jika kemudian jatah negara dari benua Eropa pada Piala Dunia lebih banyak daripada benua lain.
Meski demikian, sesungguhnya pandangan tersebut tidak sepenuhnya bisa dibenarkan.
Kompetisi di Eropa seperti Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol serta Liga Champions memang menjadi pusat perhatian penggemar sepakbola dunia tetapi tidak sedikit pemain yang kemudian menjadi bintang dan pusat perhatian justru datang dari pemain non Eropa terutama mereka yang berasal dari benua Amerika Latin.

Perhatikan peran sentral trio latin Messi Neymar Suarez pada torehan double winner Barcelona musim ini dan treble winner semusim yang lalu.
Kemudian jangan lupakan peran Paulo Dybala, bintang baru dari Argentina dalam gelar Scudetto terbaru Juventus.
Besarnya peran pemain-pemain Amerika Latin terlihat pada komposisi top skor di tiga liga utama Eropa.
Tiga besar top skor Liga Italia dihuni oleh Gonzalo Higuain (Argentina), Paulo Dybala (Argentina) dan Carlos Bacca (Kolombia).
Di Liga Inggris, meski gagal mempertahankan status top skor, Sergio Aguero masih bisa nongkrong pada posisi kedua pencetak gol terbanyak di liga paling populer itu.
Adapun trio Messi Neymar Suarez masuk kedalam lima besar pencetak gol terbanyak di La Liga Spanyol dengan Suarez meraih gelar top skornya.
Faktanya sejak 2006 atau 10 tahun terakhir, pemain-pemain dari Amerika Latin memenangkan penghargaan pemain terbaik dunia sebanyak 6 kali dibanding 4 perhargaan yang diraih pemain dari Eropa.
Jika ditelusuri dari negara asal pemain, terlihat juga bahwa negara dari benua Amerika Latin sudah 13 kali memenangkan penghargaan pemain terbaik dunia tersebut berbanding 11 kali penghargaan yang dimenangkan negara dari benua Eropa.
Kalah di kategori pemain, benua Eropa boleh berbangga karena pada tingkatan timnas benua itu sudah 11 kali memenangkan turnamen Piala Dunia berbanding 9 yang dimenangkan benua Amerika Latin.

Perbandingan – perbandingan ini sengaja saya angkat ke permukaan karena saat ini kedua benua tersebut menggelar turnamen sepakbola terbesar di benua masing-masing.
Ya, Piala Eropa 2016 berlangsung saat benua Amerika Latin menggelar Copa America Centenario sebagai bentuk perayaan 100 tahun turnamen Copa America.
  Hasil gambar untuk copa america centenario
Penggemar sepakbola dunia jelas tidak akan melewatkan dua turnamen besar yang berlangsung pada waktu yang nyaris bersamaan ini.
Menjadi menarik untuk diulas, turnamen mana yang menawarkan keseruan dan gengsi lebih baik sebagai sebuah turnamen?
Mari kita lihat sejumlah fakta berikut.
Piala Eropa 2016 diikuti oleh empat negara pemenang Piala Dunia seperti Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris.
Jerman dan Spanyol sendiri adalah pemegang trofi dua Piala Dunia terakhir.
Adapun Copa America diikuti tiga negara pemenang Piala Dunia seperti Argentina, Brazil dan Uruguay.
Dari sisi ini, Piala Eropa jelas lebih bergengsi.
Jika acuannya Liga Champions, maka Piala Eropa mementaskan tujuh pemain yang memenangkan Liga Champions seperti Sergio Ramos, Pepe, Toni Kroos, Luka Modric, Lucas Vasquez, Gareth Bale dan mega bintang Cristiano Ronaldo (CR7).
Adapun Copa America mementaskan hanya satu pemain juara yaitu Casemiro (Keylor Navaz cedera dan batal tampil di Copa America)
Dari sisi ini, Piala Eropa tetap lebih bergengsi.
Jika dilihat dari pemegang gelar top skor di sejumlah liga domestic utama Eropa seperti Liga Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol dan tambahkan Liga Jerman pula maka kali ini kedua turnamen menawarkan gengsi yang sama.
Piala Eropa kedatangan Harry Kane (top skor Liga Inggris) dan Rober Lewandowski (top skor Liga Jerman) sedangkan Copa America menghadirkan Gonzalo Higuain (top skor Liga Italia) dan Luis Suarez (top skor Liga Spanyol).
Hasil gambar untuk luis suarez uruguay
Dari segi absensi pemain bintang, baik Piala Eropa dan Copa America sama-sama kehilangan pemain bintang yang cukup menjanjikan keseruan turnamen.
Piala Eropa kehilangan Karim Benzema, Raphael  Varane, Marco Reus, Claudio Marchisio, IIkay Gundogan dan Marco Veratti
Adapun Copa America kehilangan sosok Neymar, Marcelo, Roberto Firmino, David Luiz, Thiago Silva, Paulo Dybala dan Keylor Navaz.
Dari kadar kehilangan, absennya Neymar jelas lebih mengurangi gengsi turnamen ketimbang kehilangan Karim Benzema mengingat Prancis masih punya Olivier Giroud, Antoine Griezmann dan Paul Pogba sebagai pemain bintang di kubu Prancis.
Bahkan meski Brazil masih memiliki Willian dan Coutinho, Tim Samba jelas kekurangan kekuatan mereka dimana hal itu terlihat saat mereka ditahan imbang Ekuador pada laga pertama.
Copa America jelas lebih merasakan kehilangan bintang-bintang mereka ketimbang Piala Eropa.
Sulit untuk mengingkari bahwa Piala Eropa masih memiliki gengsi lebih baik daripada Copa America.
Jadwal tayang siaran langsung Piala Eropa yang lebih bersahabat bagi penonton Indonesia ketimbang Copa America yang ditayangkan di jam-jam kerja juga mendukung pendapat ini.

Meski demikian, Copa America jelas tetap punya magis sebagai tontonan bagi penggemar sepakbola
Semua negara Amerika Latin hadir disini dan ini yang tidak dimiliki Piala Eropa dengan ketidakhadiran Belanda disana.
Kemenangan Meksiko 3-1 atas favorit juara Uruguay dan kegagalan Brazil mengalahkan Ekuador pada laga pertama jadi sinyal bahwa turnamen ini menjanjikan keseruan dan laga-laga sengit.
Keberhasilan Chile meraih trofi Copa America yang terakhir tahun lalu adalah indikator kualitas negara-negara di benua ini yang semakin merata.
Adapun benua Eropa terakhir kali melahirkan kejutan 12 tahun lalu kala Yunani memenangkan Piala Eropa 2004.
Setelahnya, Piala Eropa minim kejutan karena selalu dimenangkan Spanyol.
Diluar perbandingan gengsi turnamen, ada satu hal yang sangat menarik untuk dipantau pada kedua turnamen ini.
Hal ini menjadi menarik bagi saya karena Piala Eropa dan Copa America dilaksanakan pada waktu bersamaan.
Hal menarik yang dimaksud adalah pada kemampuan dua mega bintang Cristiano Ronaldo (CR7) dan Lionel Messi mengukir prestasi di timnas masing-masing.
Siapakah diantara kedua pesepakbola terbaik dunia itu yang akan menghadirkan trofi juara pertama bagi timnas senior mereka?
Inilah pertanyaan yang menjadikan dua turnamen besar ini sayang untuk dilewatkan.

Tulisan ini juga dimuat pada Harian Top Skor Edisi Sabtu 11 Juni 2016

Komentar