Prediksi 2015, Karakter Pemenang dan Pilihan Fokus Mengantarkan Man.City Juara Liga Inggris (Lagi)
Bukan sekedar menantang arus atau biar terlihat berbeda jika saya memprediksikan Manchester City akan menjadi juara liga Inggris musim ini.
Tadinya saya tergoda untuk menempatkan Chelsea
sebagai juara Liga Inggris di akhir musim 2014/2015 sebagaimana yang ramai
diprediksikan oleh sejumlah media dan pengamat bola.
Alasan yang mendasari prediksi sejumlah media dan
pengamat bola untuk menjagokan Chelsea menjadi juara Liga Inggris musim ini pun
bukan alasan yang bisa disepelekan.
Bahkan bisa dikatakan bahwa alasan-alasan tersebut
sangat mendasar dan sulit dibantah.
Alasan yang utama tentu saja terkait performa
Mourinho yang selalu meraih prestasi bagus bersama tim yang ditanganinya pada
musim kedua.
Catatan Mourinho dimusim kedua memang sangat
fantastis.
Perhatikan bagaimana musim kedua Mourinho bersama
Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid.
Saat menangani Porto (2002 – 2004), Mou sukses meraih
juara Liga Portugal dan Trofi UEFA Cup di musim pertamanya.
Bagaimana saat masuk ke musim kedua? Mourinho mempesona
Eropa dengan kembali meraih juara Liga Portugal plus raihan fantastis berupa
trofi Liga Champions.
Tren musim kedua yang gemilang berlanjut di Chelsea,
Usai meraih juara Liga Inggris dan trofi Piala Liga
di musim pertama, Mourinho tetap gemilang dimusim kedua dengan raihan juara
Liga Inggris dan trofi Community Shield….sekilas terlihat penurunan gengsi
titel juara yang diraih tetapi poin utamanya adalah Mourinho tetap berprestasi
di musim kedua.
Tuah musim kedua Mourinho seakan mencapai klimaksnya
saat meraih treble winner di musim keduanya
bersama Inter Milan.
Tuah yang masih berlanjut saat Mourinho bersama Real
Madrid menghentikan dominasi tim terbaik sepanjang masa Barcelona dengan meraih
gelar Liga Spanyol dimusim keduanya bersama Los Galacticos.
Dasar inilah yang menguatkan prediksi banyak media
dan pengamat bola bahwa Chelsea akan mengangkat trofi juara Liga Inggris
diakhir musim nanti.
Apalagi jika melihat performa Chelsea sejauh ini yang
sangat kokoh di puncak klasemen sampai lewat tengah musim.
Ketiadaan striker haus gol musim lalu sudah ditutupi
dengan kehadiran Diego Costa.
Hengkangnya Frank Lampard digantikan tenaga muda yang
tidak kalah jenius dalam diri Cesc Fabregas…..bersama Costa keduanya
menghidupkan kembali nostalgia ketajaman duet Lampard – Drogba.
Ini belum mempertimbangkan kematangan bintang-bintang
muda yang potensial seperti Thibaut Courtouis, Eden Hazard, Oscar dan Willian
yang kian paten menjadi pemain kunci di Stamford Bridge.
Sempat tidak terkalahkan sampai belasan laga, Chelsea
akhirnya memang takluk dari Newcastle United.
Namun itu tidak mengurangi favoritisme Chelsea
sebagai kandidat kuat juara musim ini…disamping Manchester City.
Yap…si biru dari kota Manchester ini kembali menjadi
bagian dari kuda pacu untuk meraih gelar juara Liga Inggris.
Dan musim lalu kita mengingat kembali bagaimana City
secara dramatis membalikkan ketertinggalan poin dari Liverpool untuk meraih
gelar juara di laga terakhir, persis saat City pertama kali meraih gelar juara
di era Premier League yang sangat dramatis bersama Roberto Mancini dimusim
2011/2012.
Soal meraih gelar juara secara dramatis ini tampaknya
menjadi karakter yang khas dari City.
Perhatikan bagaimana secara dramatis City lolos dari
grup neraka di fase grup liga champion musim ini setelah dalam 4 laga awal
tidak pernah menang!!.
Karakter pantang menyerah ini menular pada performa
City dalam mengejar Chelsea yang tadinya tampak sangat superior di puncak
klasemen sebelum peralihan tahun 2014 ke 2015.
Selisih poin yang jauh bisa dipangkas dan kini hanya
berjarak sangat dekat.
City sekali lagi menunjukkan kematangan mereka
sebagai raksasa baru di Liga Inggris.
Atas dasar inilah saya melihat bahwa Manchester City
mempunyai kapabilitas untuk kembali
menjadi juara Liga Inggris musim ini.
Dengan memandang bahwa satu-satunya competitor
terkuat adalah Chelsea maka City punya peluang untuk menjadi juara kembali.
Lupakan Manchester United yang masih disibukkan
dengan urusan adaptasi bersama Van Gaal.
Silahkan mencoret Arsenal dari persaingan menuju
juara karena seperti biasa mereka hanya akan berjuang agar bisa tetap tampil di
liga champions musim depan.
Liverpool?...oh tidak..mari melihat kenyataan bahwa
kesempatan terbaik mereka musim lalu bersama Suarez untuk menjadi juara sudah
berlalu.
Southampton?...biasanya tim kejutan cukup bersyukur
untuk bisa lolos ke liga champions.
Artinya sisa kuda pacu hanya akan melibatkan Chelsea
dan City.
Lalu dengan factor tuah musim kedua Mourinho, mengapa
City yang saya jagokan menjadi juara diakhir musim?
Alasannya sederhana…liga champions.
Yap, dengan melihat performa Chelsea yang menawan
sejauh ini maka sesungguhnya Chelsea punya kapabilitas untuk menjadi juara di
semua ajang yang masih mereka ikuti sejauh ini.
Persoalannya adalah Mourinho akan memilih yang mana?
Dengan jadwal yang padat dan persaingan yang ketat
maka tentu ada skala prioritas dalam strategi Mou ketika menyusun team.
Jika melihat bagaimana Mourinho tampak sangat
terobsesi dengan gelar liga champions untuk membuat rekor baru sebagai satu-satunya
pelatih yang mampu meraih trofi liga champions bersama tiga klub berbeda, maka bukan hal yang mengherankan jika Mou
akan merelakan titel liga Inggris menjadi prioritas kedua setelah liga
champions.
Ingat juga bahwa Liga Champions adalah “utang prestasi”
Mou kepada Chelsea yang belum terlunaskan sampai hari ini.
Disisi lain, dengan City akan berhadapan melawan Barcelona
di fase perdelapan final dan bagaimana Barcelona sedang menikmati bulan madu
bersama trio Messi, Neymar dan Suarez, maka selepas “kekalahan” di liga
champions nanti bisa jadi City akan habis-habisan dalam mengejar gelar juara
liga Inggris….dan inilah yang akan menjadi pembeda diantara Chelsea dan City.
Dengan komposisi team yang tidak terlalu banyak
berubah seperti musim lalu artinya mentalitas juara City masih melekat untuk
sekali lagi meraih gelar juara liga Inggris.
Oh ya…jangan lupakan juga bahwa sudah dua musim
berlalu sejak musim terakhir Mourinho di Real Madrid dan musim pertama di
Chelsea, the special one belum meraih trofi juara major…
Dua musim tanpa gelar juara…hmmm…
Suatu catatan buruk untuk pelatih sekelas Mourinho .
Artinya..tuah musim kedua Mou tidak akan terjadi di
pertarungan mengejar juara liga Inggris.
Pelleggrini akan bersuka cita bersama penduduk
Manchester biru merayakan trofi juara liga Inggris di akhir musim nanti.