Setelah Beckham, MLS Kini Menyatukan Empat Gelandang Juara Liga Champions

Hasil gambar untuk major league soccer david beckham
MLS mencatat hal fantastis baru. Setelah berhasil mendatangkan mega bintang sepakbola David Beckham pada 2007, kini pada 2015 MLS berhasil “menyatukan” empat gelandang brilian pemegang trofi Liga Champions kedalam satu kompetisi.
Benar, kini ada nama Kaka, Lampard, Gerrard dan Pirlo di kompetisi MLS.
Major League Soccer (MLS), Liga Sepakbola Amerika Serikat mungkin tidak akan dikenal apalagi dilirik penggemar sepakbola dunia bila David Beckham tidak memutuskan untuk bergabung ke LA Galaxy pada tahun 2007 dari Real Madrid.
Kepindahan Beckham membuka banyak cerita mengenai sepakbola di negeri Paman Sam yang popularitasnya masih kalah dibandingkan olahraga bola basket yang mendunia dengan kompetisi NBA.
Sosok Beckham adalah simbol kesuksesan seorang pemain bola menjadi bintang di atas lapangan hijau dan meraih popularitas selebriti di luar lapangan hijau…..dan MLS butuh sosok seperti ini untuk “memperkenalkan” MLS ke penggemar sepakbola dunia.
Sederhananya, jika NBA punya Michael Jordan, maka MLS harus punya David Beckham sebagai “Michael Jordannya” sepakbola……kebetulan Beckham pun memilih nomor punggung 23 yang dulu pernah dikenakan Michael Jordan di Chicago Bulls.

Kepindahan Beckham dari Real Madrid ke LA Galaxy kemudian menjadi semacam pembuka keran bagi bintang-bintang sepakbola dunia sekelas Thierry Henry, David Villa dan Robbie Keane untuk menjajal sepakbola Amerika Serikat, walau memang kedatangan mereka ke MLS terjadi disaat kemampuan dan kapabilitas mereka dirasakan sudah tidak memenuhi standar tinggi kompetisi di Eropa.
Meski demikian, tetap saja kehadiran bintang-bintang sepakbola dunia di negeri Paman Sam dianggap mampu menaikkan popularitas sepakbola di Amerika Serikat sebagai olahraga terpopuler di dunia yang harus “mengalah” pada popularitas olahraga Bola Basket dan Softball.

Kedatangan Andrea Pirlo ke New York City FC dari Juventus di pertengahan 2015 ini merupakan salahsatu langkah terbaru MLS menaikkan nilai jual kompetisi sepakbola Amerika Serikat itu.
Andrea Pirlo boleh jadi tidak sepopuler David Beckham sebagai selebritas namun statusnya sebagai salahsatu legenda sepakbola dunia tidak bisa dibantah oleh siapapun.
Gelar juara Liga Italia bersama AC Milan dan Juventus, Liga Champions bersama AC Milan dan Piala Dunia 2006 bersama Timnas Italia adalah catatan emas Pirlo dalam karir sepakbola yang menasbihkan dirinya sebagai seorang gelandang legendaris yang pertama kali mempopulerkan posisi gelandang bertahan di depan bek dan mengatur permainan dari belakang.
Jika Claude Makalele lebih dulu mempopulerkan posisi ini dengan kemampuannya merebut bola dan menjadi orang pertama yang menahan serangan balik lawan, maka Pirlo menyempurnakannya dengan ikut mengatur permainan dari area depan pertahanan.
Pirlo boleh jadi tidak memiliki kemampuan merebut bola sebagus Makalele tetapi Pirlo mempunyai keistimewaan dalam menjaga bola dari kepungan lawan dan dari posisi yang tidak diduga mampu melepaskan operan kunci yang mengubah alur permainan dari bertahan menjadi menyerang.

Seperti disebutkan diawal, kepindahan Pirlo juga mencatatkan sebuah hal fantastis terkait imej MLS sebagai kompetisi sepakbola.
Ya, Pirlo melengkapi kuartet gelandang-gelandang terbaik yang pernah menjadi bintang di kompetisi sepakbola Eropa.
Kaka, Lampard, Gerrard dan Pirlo adalah gelandang-gelandang hebat yang pernah memenangi trofi Liga Champions.
Kaka yang saat ini bermain untuk Orlando City pernah bahu membahu bersama Andrea Pirlo dalam balutan seragam AC Milan untuk memenangkan trofi Liga Champions ketujuh Rossoneri pada tahun 2007.
Berkat hasil gemilang itu pula Kaka terpilih sebagai pesepakbola terbaik dunia FIFA di tahun yang sama sedangkan bagi Pirlo gelar Liga Champions 2007 tersebut melengkapi trofi Liga Champions tahun 2003 dan kesuksesan besarnya bersama timnas Italia meraih Piala Dunia 2006 setahun sebelumnya.
Mendapatkan dua gelandang ini saja dalam satu kompetisi MLS sudah merupakan anugerah terindah bagi penggemar sepakbola di Amerika Serikat.

Maka ketika duo Inggris, Frank Lampard dan Steven Gerrard memastikan untuk merumput di MLS bersama New York City FC dan LA Galaxy, lengkap sudah “hadiah” MLS bagi penikmat sepakbola di Amerika Serikat.
Lampard masih tercatat sebagai salahsatu gelandang tersubur di kompetisi seketat Liga Inggris. Catatan gol nya bahkan mengalahkan pemain-pemain yang berposisi sebagai penyerang.
Gelar juara Liga Inggris, Liga Europa dan tentu saja gelar Liga Champions 2012 bersama Chelsea adalah goresan bersejarah seorang Lampard yang menjadikannya sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Inggris.
Ya…salah satu, karena masih ada Steven Gerrard sebagai gelandang terbaik lainnya dari Inggris.
Meski tidak pernah merasakan gelar juara Liga Domestik, heroisme Gerrard bersama Liverpool akan selalu dikenang kawan dan lawan saat membalikkan ketertinggalan 0-3 dari AC Milan pada final Liga Champions 2005 di Istanbul Turki dan berbalik memenangi trofi dengan drama adu penalty.
Bayangkan jika Lampard bertemu kembali Gerrard diatas lapangan atau bagaimana jadinya jika Kaka dan Pirlo, dua pemain yang tadinya merajut kesuksesan bersama di AC Milan harus saling beradu skill di tengah lapangan.
Tentu menarik untuk menyaksikan bagaimana keempat gelandang legendaris ini memberi warna dalam kompetisi sepakbola MLS dan menaikkan pamor sepakbola di negeri Paman Sam Amerika Serikat.


Komentar