Van Gaal dan Mourinho, Siapa Yang Bertahan Lebih Lama?
Siapa yang tidak kenal Louis Van Gaal dan Jose Mourinho?
Keduanya adalah Manager sepakbola papan atas di Eropa
yang kebetulan juga sedang menukangi dua tim besar di Liga Inggris, Manchester
United (MU) dan Chelsea.
Baik Louis Van Gaal ataupun Mourinho berstatus Manager juara Liga Champions.
Van Gaal menancapkan kejayaan di kompetisi antar klub
Eropa paling bergensi itu bersama Ajax Amsterdam.
Mourinho? dua kali pria Portugal ini mengangkat “Si
Kuping Besar” bersama Porto dan Inter Milan.
Jangan tanyakan gelar juara Liga domestik mereka.
Van Gaal sudah menaklukkan Liga Belanda bersama Ajax
dan AZ Alkmaar, Liga Spanyol bersama Barcelona dan Liga Jerman dengan Bayer
Muenchen.
Mourinho bahkan sudah meraih gelar juara Liga di tiga
Liga utama Eropa usai meraih Scudetto Serie A Italia bersama Inter Milan, juara
La Liga Spanyol bersama Real Madrid dan juara Premier League Inggris bersama
Chelsea.
Dengan catatan mentereng tersebut, rasanya miris
melihat nasib keduanya di klub mereka saat ini.
Louis Van Gaal berpotensi menghadapi salahsatu momen
buruk dalam karir kepelatihannya selain kegagalan mengantarkan timnas Belanda
lolos ke Piala Dunia 2002.
Sejak hadir di Old Trafford pada awal musim
2014/2015, Van Gaal tampaknya tidak pernah benar-benar memenangkan hati fans
MU.
Dengan materi pemain yang dianggap lebih baik
daripada era David Moyes, Van Gaal dianggap mencapai hasil sangat minimalis
dengan HANYA meloloskan MU ke Liga Champions…..itupun harus melewati laga play
off.
Meski sejak awal Van Gaal hanya menjanjikan kelolosan
ke Liga Champions di musim pertamanya, yang artinya Van Gaal mengklaim telah
mencapai target, fans MU terlanjur berekspektasi banyak karena melihat limpahan
support dana dan pemain baru kepada Van Gaal ketimbang era Moyes yang berakhir
singkat.
Kesabaran fans dan manajemen MU tampaknya semakin
diuji usai Van Gaal tidak mampu meloloskan MU dari hadangan Wolfsburg dan PSV
di fase grup Liga Champions musim ini.
Makin mengenaskan lagi karena MU dikalahkan klub
promosi Bournemouth beberapa hari kemudian dan melengkapi 5 laga beruntun MU
tanpa kemenangan samasekali!
“Suporter ingin melihat sepakbola menyerang dan gol” mantan
gelandang MU, Paul Scholes memberikan kritik atas permainan MU yang dianggap
jelek dan kesulitan membuat gol.
Faktanya MU memang tampak kesulitan untuk mencetak
gol musim ini.
Meski masih berada di posisi empat besar klasemen,
tim asuhan Van Gaal menjadi tim paling sedikit mencetak gol dari semua penghuni
empat besar klasemen.
Kepergian striker asal Meksiko Javier Chicharito
Hernandez ke Bayer Leverkusen dan ternyata menjelma menjadi mesin gol klub
Jerman tersebut memperlihatkan blunder Van Gaal saat memutuskan melepas
Chicharito.
MU kesulitan mencetak gol sementara penyerang yang
mereka lepas justru menjadi mesin gol di tempat yang baru….ironis.
Di Kota London, Jose Mourinho sedang menghadapi
kenyataan bahwa musim ketiganya bersama sebuah klub memang seperti ditakdirkan berjalan
tidak baik.
Meski fakta mengenai hal ini sudah mengapung seiring
memburuknya performa Chelsea, mungkin tidak ada yang menyangka bahwa sindrom
musim ketiga Mourinho bakal separah ini.
Musim ketiga Mourinho saat pertamakali menukangi
Chelsea hanya berujung kegagalan mempertahankan gelar juara Liga Inggris pada
musim 2006/2007.
Mourinho saat itu masih mampu meraih gelar juara
Piala FA 2007 usai menaklukkan MU.
Musim ketiga The Spesial One di Real Madrid juga
berakhir buruk dengan ketiadaan gelar di akhir musim 2012/2013 dan dibumbui
kekalahan di final Copa Del Rey atas rival abadinya Atletico Madrid.
Catat, kekalahan tersebut terjadi di kandang Real
Madrid dan menjadi laga terakhir Mourinho….lengkap sudah mimpi buruk musim
ketiga Mourinho.
Adakah yang lebih parah dari itu?
Fans Chelsea mungkin akan mendapati yang lebih buruk
daripada itu.
Chelsea kini hanya berjarak satu poin dari zona
degradasi usai ditaklukkan tim penuh kejutan Leicester City dengan skor 1-2.
The Blues kini turun derajat sangat drastis, dari
team yang akan mempertahankan gelar juara Liga Inggris menjadi team yang akan
berjuang menghindari jurang degradasi.
Menariknya, perjalanan nasib pria Belanda dan pria
Portugal ini seperti memiliki keterikatan momen.
Louis Van Gaal dan Jose Mourinho pertamakali bertemu
saat keduanya berada di Barcelona sebagai Manager dan Asisten Manager.
Keduanya juga bertemu lagi dalam final Liga Champions
2010 yang mempertemukan Inter Milan dengan Bayer Muenchen……laga kemudian
dimenangkan Mourinho.
Keduanya kembali bersua dalam satu kompetisi Liga
Inggris.
Nasib keduanya hari ini sama-sama tengah mendapatkan
tekanan akibat performa klub yang ditangani tidak sesuai harapan.
Van Gaal bersama MU yang sudah menggelontorkan dana
besar untuk mendatangkan sejumlah pemain sejauh ini terlihat tidak menjanjikan
untuk memenuhi target juara Liga Inggris.
Saat Arsenal tengah menikmati ketajaman Olivier
Giroud dan Leicester menikmati berkah ketajaman Jamie Vardy, MU justru sedang
merindukan sosok penyerang yang konsisten menghasilkan gol.
Mourinho yang kelewat pede tidak mendatangkan banyak
pemain di awal musim kini bahkan dipandang sangat mustahil untuk mempertahankan
gelar juara mereka.
Pemain-pemain kunci mereka musim lalu mendadak
melempem seturut sindrom musim ketiga Mourinho.
Van Gaal dan Mourinho adalah dua Manager top Eropa
dengan catatan gelar juara yang mengagumkan.
Namun kini pertanyaan untuk keduanya bukan lagi pada
gelar apa yang akan diraih tetapi siapa yang akan bertahan lebih lama untuk
tidak diberhentikan oleh klubnya?
Komentar
Posting Komentar