Kembalikan Posisi Rooney Sebagai Penyerang Tengah

“Silahkan kalian (media) membahas Rooney hari ini, besok dan setelahnya biarkan dia menjadi manusia normal lagi”
Itu adalah komentar Jose Mourinho saat Wayne Rooney mendapat pemberitaan luar biasa usai memecahkan rekor 249 gol Sir Bobby Charlton dan kini bertengger sendiri sebagai pemegang rekor pencetak gol terbanyak MU sepanjang masa dengan 250 gol.
Rooney memang mencuri perhatian dengan raihan 250 gol ini.
Bagaimana tidak, ditengah kritikan atas performanya yang dinilai kian menurun, kapten MU dan timnas Inggris ini masih mampu “membuat berita bagus”.
Rekor 250 gol Rooney pun terbilang istimewa karena memecahkan sebuah rekor yang sudah bertahan selama 44 tahun.
Jika Sir Bobby Charlton membuat 249 gol dalam 758 laga maka Rooney hanya butuh 546 laga untuk mencetak 250 gol, ada selisih 212 laga disana.
Jumlah selisih laga yang banyak itu sudah menunjukkan dengan sendirinya bagaimana kualitas seorang Wayne Rooney, apalagi jika menimbang bahwa legenda MU ini bermain di era sepakbola modern yang dikenal lebih sulit.
Maka wajar jika klaim bahwa kualitas Rooney sudah menurun patut kembali dipertanyakan.

Meski sudah berusia 31 tahun, Rooney sesungguhnya belum bisa dikatakan tua-tua amat jika rujukannya pada seorang Zlatan Ibrahimovic yang berusia 35 tahun namun masih tokcer.
Pemain lain yang bisa jadi rujukan Rooney adalah mega bintang Cristiano Ronaldo yang 5 Februari nanti berumur 32 tahun dan masih menjadi mesin gol klub sebesar Real Madrid.
Di usia yang sudah diatas 30 tahun, kedua pemain ini masih bisa unjuk kebolehan karena peran mereka diatas lapangan nyaris tidak pernah mengalami perubahan signifikan.
Pernahkah anda melihat seorang Ibra menjalani peran sebagai gelandang serang?
Seberapa sering CR7 dimainkan diluar posisi favoritnya sebagai penyerang sayap?
Kedua pemain hebat ini tetap bertahan dengan kehebatannya karena nyaris tidak pernah memainkan peran diatas lapangan yang tidak sejalan dengan kompetensi mereka.
Zlatan Ibrahimovic adalah seorang penyerang tengah dan dirinya memang konsisten terus bermain di posisi tersebut sampai saat kini berkostum MU.
Hasilnya, Ibra tetap menjadi monster menakutkan di depan gawang lawang meski usianya sudah menginjak angka 35 tahun.
Adapun CR7 berkembang dari perannya sebagai seorang gelandang sayap dan makin tajam saat bermain sebagai penyerang atau gelandang serang sayap.
Di posisi terbaiknya itu CR7 memecahkan banyak rekor mulai dari rekor top skor sepanjang masa Real Madrid, rekor top skor timnas Portugal sampai pada rekor top skor Liga Champions.
Konsistensi CR7 bermain pada posisi terbaiknya turut mendukung pencapaian tersebut.
Mau tahu bagaimana jika CR7 bermain bukan pada posisi terbaiknya?
Perhatikan performa kapten timnas Portugal itu di Piala Eropa 2016.
Meski Portugal menjadi juara, CR7 kalah tajam dari Antoine Griezmann karena sepanjang turnamen memerankan posisi penyerang tengah bersama Luis Nani.
Jangan lupakan juga bagaimana CR7 mati kutu dalam final Liga Champions musim 2008/2009 kala MU takluk dari Barcelona dimana CR7 dimainkan sebagai penyerang tengah.

Sebagai seorang penyerang tengah, Rooney memang bukan tipikal pemain yang akan mencetak 30 gol setiap musimnya, tetapi dirinya konsisten selalu mencetak dua digit gol tiap musimnya.
Pencapaian gol terbanyak dalam satu musim Rooney adalah 34 gol pada musim 2009/2010 dan 2011/2012.
Musim 2009/2010 dirinya masih konsisten bermain sebagai penyerang tengah dan pada musim 2011/2012 dirinya mulai sering dimainkan sebagai gelandang.
Di luar musim itu, rata-rata Rooney selalu mencetak lebih dari 15 gol.
Bukan angka fantastis untuk ukuran seorang striker tapi konsistensinya itu patut diacungi jempol mengingat deretan penyerang yang hadir di MU terbilang berada di level atas seperti Ruud Van Nistelrooy, CR7 dan Carlos Tevez.
Inilah sesuatu yang special dari seorang Wayne Rooney.
“Anda tidak bisa memecahkan rekor gol Inggris dan MU tanpa sesuatu yang special” kata eks penyerang Liverpool Stan Collymore.
Penurunan performa yang diklaim terjadi pada Rooney bisa jadi disebabkan perubahan posisi bermain Rooney saat ini yang tidak lagi menjadi seorang penyerang tengah sebagaimana posisi  yang ditempatinya saat hadir di Old Trafford.
Jika kita memilah catatan 250 gol Rooney, lebih dari 50% gol Rooney dihasilkan saat dirinya berada dalam kotak penalty dan sebagian besar lainnya saat eks pemain Everton ini berada di dekat kotak penalty.
Hanya sedikit gol yang dihasilkan Rooney ketika dirinya berada cukup jauh dari kotak penalty.
Catatan ini sebenarnya menunjukkan bahwa potensi Rooney sesungguhnya adalah sebagai seorang penyerang tengah.
Di posisi inilah Rooney mencapai performa terbaiknya yang berujung pada 5 titel Liga Inggris dan 1 trofi Liga Champions.
“Saya tidak melihat striker seperti dia saat ini, Inggris harus memberikan penghargaan padanya” bahkan seorang Zlatan Ibrahimovic sendiri menyatakan bahwa Rooney adalah seorang penyerang bukan gelandang atau pemain tengah.
Ya, mengembalikan Rooney ke posisi aslinya sebagai seorang penyerang tengah jelas bukan ide yang buruk.
Jika dirinya dinilai sudah tidak gesit dan cepat seperti dulu maka simak pernyataan Rooney berikut ini :
“Aku baru berusia 31 tahun dan para pemain sekarang memiliki karir lebih lama. Aku merasa siap untuk itu. Aku merasa segar, bugar dan siap untuk terus bermain”
Rooney menyatakan siap untuk terus memberikan kontribusi bagi MU.
Tampaknya Mourinho perlu memikirkan opsi untuk menempatkan kembali kaptennya ini sebagai seorang penyerang tengah.
Julukan “The White Pele” yang dulu disematkan ke Rooney adalah gambaran betapa buasnya pemain ini di dalam kotak penalty lawan sebagai seorang penyerang tengah.

Sebagai seorang penyerang tengah, Rooney memiliki kemampuan yang komplit.
Selain berfungsi sebagai goal getter, Rooney juga dapat menjalankan fungsi sebagai pemberi assist. Diluar itu, pemegang rekor top skor timnas Inggris ini juga punya atribut tendangan bebas mematikan.   
MU tentu tidak ingin menyia-nyiakan potensi terbaik Rooney sebagai penyerang tengah dengan membiarkannya terus berada di barisan gelandang tengah dan jauh dari kotak penalty.           
Saatnya mengembalikan Rooney ke posisinya sebagai penyerang tengah.

Komentar