Lima Kiper Hebat Selain Buffon Yang Absen Di Piala Dunia 2018

Image result for petr cech claudio bravo
Sebenarnya apa yang paling membuat sedih dengan kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia tahun depan? Eits, jangan buru-buru pindah channel. Anda pasti berpikir “Yaelah, Italia lagi Italia lagi yang dibahas”. Tenang Bro, ini bukan tentang Italia kok (kan dari judul tulisannya udah kebaca).
Balik lagi pada pertanyaan awal tadi. Apa yang paling membuat sedih menyaksikan Italia gagal mentas di Rusia tahun depan? Bisa jadi karena profil Italia sebagai negara pemilik kompetisi sepakbola Serie A, bisa juga karena sejarah Italia sebagai salahsatu negara yang pernah menjuarai Piala Dunia atau karena satu hal ini, karena Buffon gagal tampil di Piala Dunia terakhirnya.

Ya, Gianluigi Buffon memang sudah merencanakan akhir musim 2017/2018 sebagai periode terakhirnya berada dibawah mistar gawang. Piala Dunia 2018 tadinya direncanakan sebagai turnamen besar terakhir yang akan dijalaninya. Apa daya, rencana tinggal rencana, kiper terbaik dunia FIFA 2017 itu tidak kuasa membawa negaranya tampil di Rusia tahun depan.
Sedih rasanya melihat legenda sebesar Buffon harus mengakhiri karirnya di timnas dengan cara tragis. Ya, apalagi kata yang pas untuk menggambarkan kegagalan membawa Italia ke Piala Dunia sebagai kenangan terakhir Buffon bersama Gli Azzuri. “Sangat disayangkan laga resmi terakhir saya bertepatan dengan kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia” ujar Buffon pada Rai Sport (14/11/2017).

Ucapan belasungkawa (lebay, emang ada yang mati yah) datang dari beberapa pemain untuk akhir tragis Buffon ini. “Saya tidak ingin melihatmu menangis. Bangga bisa berhadapan denganmu beberapa kali” kata Iker Casillas di akun Twitternya (14/11/2017). “Mereka (Buffon, Barzagli, Chiellini dan De Rossi) tidak pantas mendapatkan kegagalan ini. Sepotong sejarah Italia pergi” sesal Bernardeshi seperti dilansir dari Football Italia (14/11/2017).
Dari Real Madrid, Sergio Ramos tidak ketinggalan mengirimkan pesan untuk Buffon “Piala Dunia akan merindukanmu Buffon” ujar kapten El Real itu juga pada akun Twitternya (14/11/2017). Ya, Piala Dunia akan merindukan sosok tangguh di bawah mistar gawang seperti Buffon.

Berita buruknya, bukan hanya Buffon sosok tangguh di bawah mistar gawang yang akan dirindukan penampilannya di Rusia 2018. Sejumlah negara yang gagal lolos ke Piala Dunia tahun depan meninggalkan sosok kiper-kiper hebat yang sangat disayangkan tidak dapat tampil beraksi di turnamen sepakbola terbesar itu. Berikut 5 diantaranya : (lho kenapa hanya lima? Tulisan ini bisa kepanjangan kalau dimasukkan semua hehehe)

1.    Petr Cech – Ceko

Namanya menjulang saat masih bersama Chelsea lewat raihan trofi juara Premier League Inggris. Aksinya menahan penalti Arjen Robben pada masa perpanjangan waktu final Liga Champions 2011/2012 jadi salahsatu yang dikenang saat Chelsea mengangkat trofi Si Kuping Besar untuk kali pertama.
Musim lalu aksinya bersama Arsenal tidak kalah dengan kiper juara Premier League dari Chelsea. Cech dicatat Squawka (15/11/2017) mencetak 12 clean sheet lebih sedikit dari  16 yang dicetak Courtois. Hanya beda sedikit di urusan “kebersihan”, Cech lebih mantap dengan 95 penyelamatan di Liga Inggris berbanding hanya 58 yang dilakukan Courtois.
Image result for petr cech claudio bravo

2.    Claudio Bravo – Cile

Diantara gemerlap nama Alexis Sanchez dan Arturo Vidal, nama Claudio Bravo menyeruak sebagai kapten Cile yang memenangkan Copa America 2015 dan Copa America Centenario 2016. Kiper Man City ini diperhitungkan sebagai satu dari sekian kiper terbaik dunia saat ini.
Musim perdananya di Liga Inggris musim lalu dianggap tidak menunjukkan kinerjanya sebagai kiper level dunia meski Squawka (15/11/2017) memperlihatkan 27 penyelamatan yang dibuat Bravo dalam 22 laga, alias rata-rata satu penyelamatan per laga.

3.    Samir Handanovic – Bosnia

Perhatikan catatan kebobolan Inter Milan musim ini. Adalah sosok ini yang berperan penting pada ketangguhan pertahanan La Beneamata sejauh ini. “Jika Juventus punya Buffon maka Inter Milan punya Handanovic” ujar Luciano Spaletti pada Football Italia (19/9/2017).

4.    Jan Oblak – Slovenia

Ada satu tradisi yang belakangan terlihat dari Atletico Madrid yaitu konsistensi mereka mengorbitkan nama-nama hebat di bawah mistar gawang. Setelah sukses mematangkan David De Gea dan Thibaut Courtois, Atletico kini punya nama Jan Oblak di bawah mistar gawang.

5.    Gianluigi Donnaruma – Italia

What!? Donnaruma kiper hebat?? Mungkin itu yang anda pikirkan dengan masuknya nama pemuda 18 tahun ini dalam daftar. Tentu ada alasan untuk memasukkan Donnaruma dalam deretan kiper hebat yang absen di Rusia tahun depan.
Statusnya memang masih sebatas cadangan Gianluigi Buffon, tetapi statusnya sebagai kiper utama di klub sebesar AC Milan pada usia yang belum genap 20 tahun memperlihatkan kualitasnya. Ketertarikan sejumlah klub elit Eropa padanya dalam bursa transfer kemarin mempertegas statusnya sebagai The Rising Star untuk urusan menahan serangan lawan di bawah mistar gawang.

Anak muda ini bisa saja menjalani debut jika Italia lolos ke Rusia. Sayangnya Gli Azzuri gagal mentas dan publik sepakbola dunia mungkin harus menunggu aksinya pada Piala Eropa 2020, itu juga kalo Italia lolos kesana.
Sementara itu, Donnaruma masih harus mengasah ketangguhannya di bawah mistar gawang mengingat data Who Scored (15/11/2017) menunjukkan Milan sudah kebobolan 16 gol dalam 12 laga Serie A dan jadi kebobolan terbanyak di posisi 7 besar klasemen sementara.                                                                                         

Lima nama kiper ini menunjukkan Rusia 2018 akan kehilangan aksi-aksi menawan di bawah mistar gawang. Semoga saja kiper-kiper kelas dunia seperti Hugo Lloris, David De Gea, Manuel Neuer (atau Marc Andre Ter Stegen), Joe Hart (kiper West Ham United ini termasuk kiper kelas dunia ga sih?) bisa menampilkan aksi-aksi memukau dan memanjakan mata penggemar sepakbola di Piala Dunia tahun depan.

Tulisan ini juga dimuat di UC News We Media
Sumber foto : 24horas.cl

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Fergie Time MU Menjadi Guardiola Time Di Tangan Man City