Inilah Tim Terbaik Dunia Yang Sesungguhnya

Hasil gambar untuk manuel neuer
Kontroversi pemain terbaik dunia pilihan FIFA kerap muncul setiap kali nama pemain terbaik dunia diumumkan.
Kriteria yang tidak secara tegas mengikat kepantasan seseorang menjadi pesepakbola terbaik membuat siapa pemain terbaik dunia hanya ditentukan berdasarkan pilihan (atau lebih tepatnya selera) kapten dan pelatih timnas yang menjadi voter pemilihan.
Jika kapten atau pelatih sebuah timnas merupakan fans dari seorang pemain, besar kemungkinan pilihannya tidak akan lari jauh dari pemain favoritnya itu.
Tidak heran jika saat hasil pilihan voter yang terdiri dari kapten dan pelatih timnas dibuka, kebanyakan mereka memilih pemain yang berasal dari satu tim yang sama meski pada kenyataannya tidak ada prestasi signifikan yang diraih pemain tersebut pada periode pemilihan.
Contoh paling nyata saat FIFA menetapkan Lionel Messi sebagai Pemain Terbaik Dunia 2010.
Saat itu prestasi Messi yang “hanya” memenangkan gelar juara La Liga bersama Barcelona masih kalah dari prestasi Wesley Sneijder yang mengantarkan Inter Milan meraih treble Scudetto, Coppa Italy dan Liga Champions.
Sneijder juga melaju lebih jauh bersama timnas Belanda sampai partai puncak Piala Dunia 2010 meski kemudian hanya jadi Runner Up.
Kontroversi makin mengemuka karena rekan seklub Messi, Xavi dan Iniesta yang notabene juga memenangkan gelar La Liga memiliki raihan lebih prestisius berupa trofi Piala Dunia 2010.
Jadi apa sebenarnya kriteria pesepakbola terbaik dunia itu?
Jumlah gol yang banyak?
Kasihan sekali mereka yang berposisi sebagai pemain bertahan
Skill hebat?
Maka silahkan menunggu sampai Messi dan Cristiano Ronaldo (CR7) menua tidak punya tenaga lagi untuk memamerkan skill.

Jika mau fair, pesepakbola terbaik dunia seharusnya dinilai dari prestasinya sepanjang tahun dan seberapa besar perannya atas prestasi tersebut.
Jika ini yang menjadi patokan, maka pemain terbaik dunia 2010 seharusnya dimenangkan oleh Xavi, Iniesta atau Sneijder.
Prestasi dan peran mereka atas prestasi itu sangat mengagumkan sepanjang tahun 2010.
Kriteria prestasi seorang pesepakbola bersama timnya ini jika saja dijadikan rujukan utama pemilihan pemain terbaik dunia pada setiap posisi akan memunculkan komposisi tim terbaik dunia yang sesungguhnya.
Inilah tim terbaik dunia sesungguhnya yang berisikan pesepakbola-pesepakbola berprestasi di level klub lewat raihan juara liga di tiga liga domestic terkemuka Eropa (Spanyol, Inggris, Italia) dan atau raihan trofi juara Liga Champions.
Liga Jerman dan Europa League tidak masuk hitungan karena pertimbangan tingkat persaingan dan gengsi yang kurang.
Pesepakbola dalam komposisi tim terbaik dunia yang sesungguhnya ini juga meraih prestasi bersama timnas lewat raihan gelar Piala Dunia, Piala Eropa atau Copa America, tiga kompetisi internasional antar negara yang bergengsi.
Untuk menjaga aktualitas tim, prestasi yang dijadikan rujukan adalah prestasi dalam lima tahun terakhir alias periode 2012 – 2016.
Dalam formasi yang populer 4-2-3-1, inilah tim terbaik dunia yang sesungguhnya :

Kiper : Manuel Neuer
Ada tiga nama yang menjadi pilihan untuk posisi ini yaitu Iker Casillas, Manuel Neuer dan Claudio Bravo.
Lalu mengapa Neuer yang terpilih?
Tidak ada sanggahan lagi, inilah kiper terbaik dunia selama 5 tahun terakhir.
Gelar juara Liga Champions 2012/2013 bersama Bayern Muenchen serta juara Piala Dunia 2014 adalah garansinya.
Iker Casillas boleh jadi juga memenangkan Liga Champions 2013/2014 bersama Real Madrid dan trofi Piala Eropa 2012 bersama Spanyol tetapi tersingkirnya Casillas dari Madrid dan berimbas ke timnas Spanyol adalah sinyal kuat bahwa era nya sudah berakhir.
Disaat bersamaan Neuer masih menjadi bagian penting Muenchen dan timnas Jerman.
Adapun Bravo memang memenangkan Liga Champions bersama Barcelona dan Copa America bersama timnas Cile.
Namun nilai trofi Piala Dunia yang dimenangkan Neuer jelas lebih prestisius.

Bek Kanan : Sergio Ramos
Tidak banyak pilihan untuk posisi ini.
Beberapa pemain hebat di posisi ini seperti Dani Alves dan Dani Carvajal tidak masuk kriteria.
Keduanya boleh saja meraih trofi Liga Champions dengan klub masing-masing tapi Dani Alves belum memenangkan trofi apapun bersama Brazil sedangkan Carvajal belum menjadi bagian skuad Spanyol yang memenangkan Piala Eropa 2012.
Sergio Ramos jadi pilihan terbaik karena sejatinya kapten Real Madrid ini menjalani posisi bek sayap sebelum beroperasi sebagai bek tengah.
Lagipula dengan insting mencetak gol Ramos yang bagus di dalam kotak penalty, posisi yang membolehkan dirinya membantu penyerangan sampai ke depan tampaknya pas sekali.

Bek Tengah : Gerrard Pique
Salahsatu kunci kekuatan pertahanan Barcelona selama bertahun-tahun.
Bahkan ketika Barca ditinggal pergi bek legendaris mereka Carles Puyol, lini pertahanan Barca masih kokoh karena keberadaan Pique disana.
Hasil gambar untuk gerard pique
Gelar treble La Liga, Copa Del Rey dan Liga Champions 2014/2015 bersama Barca dan Piala Eropa 2012 bersama Spanyol adalah bukti prestasinya sebagai pemain bertahan.

Bek Tengah : Jerome Boateng
Namanya bersaing ketat dengan pemenang Piala Eropa 2016, Bek Portugal Pepe yang juga memenangkan Liga Champions 2015/2016 bersama Real Madrid.
Terpilihnya Jerome Boateng lebih karena fakta bahwa usianya yang baru menginjak 27 tahun lebih muda daripada Pepe yang sudah berusia 33 tahun.
Secara fisik stamina Boateng jelas lebih baik daripada Pepe.
Artinya raihan gelar Liga Champions 2012/2013 bersama Muenchen dan Piala Dunia 2014 bersama Jerman masih berpotensi untuk diulangi.

Bek Kiri : Jordi Alba
Tidak ada nama lain yang terpikirkan saat memikirkan posisi bek kiri.
Jordi Alba memulai debut turnamennya bersama timnas Spanyol dengan raihan trofi Piala Eropa 2012.
Bersama Barcelona, Jordi Alba jadi sosok tidak tergantikan saat Barca memenangkan treble La Liga, Copa Del Rey dan Liga Champions musim 2014/2015.

Gelandang Bertahan : Sergio Busquet
Ditengah hiruk pikuk duet Xaviesta dan berita ketajaman Lionel Messi, Busquet adalah “unsung hero” di dalam skuad Barcelona.
Kestabilan permainan Barcelona di lini tengah adalah buah kerja keras pemain timnas Spanyol ini.
Kinerjanya di lini tengah sudah berbuah prestasi treble winner La Liga , Copa Del Rey dan Liga Champions 2014/2015 bersama Barcelona dan Piala Eropa 2012 bersama Spanyol.

Gelandang Bertahan : Toni Kroos
Gelar juara Liga Champions 2015/2016 bersama Real Madrid melengkapi gelar Piala Dunia 2014 yang diraihnya bersama Jerman.
Hasil gambar untuk toni kroos
Perannya di lini tengah pada kedua raihan trofi itu teramat vital.
Tidak ada sanggahan mengapa namanya masuk ke dalam tim terbaik dunia yang sesungguhnya ini.

Gelandang Serang Kanan : Cristiano Ronaldo
Kalau saja Ronaldo tidak memenangkan trofi Piala Eropa 2016 maka namanya tidak akan masuk daftar ini.
Raihan trofi Liga Champions musim 2013/2014 dan musim 2015/2016 bersama Real Madrid dilengkapinya dengan trofi Piala Eropa 2016 bersama Portugal.

Gelandang Serang Tengah : Juan Mata
Perannya di timnas Spanyol mungkin tidak sekrusial Iniesta tetapi satu golnya di final Piala Eropa 2012 menjadi kontribusi yang melengkapi raihan trofi Liga Champions 2011/2012 bersama Chelsea.
Jika ditempatkan di posisi terbaiknya, Juan Mata bisa menyaingi peran krusial Iniesta.

Gelandang Serang Kiri : Andres Iniesta
Meski sudah berusia 32 tahun, perannya di timnas Spanyol dan Barcelona masih vital.
Dengan skill yang masih mumpuni rasanya partner sehati Xavi Hernandes ini masih bisa berkontribusi banyak sampai 2 atau 3 tahun lagi.
Kontribusi yang sudah ditunjukkan Iniesta kala memenangi treble winner La Liga, Copa Del Rey dan Liga Champions 2014/2015 bersama Barcelona dan Piala Eropa 2012 bersama Spanyol.

Penyerang : Thomas Muller
Meski aslinya bukan berposisi sebagai penyerang murni, banyak yang mengharapkan kinerja Muller seperti seorang striker.
Gelontoran gol-golnya bagi timnas terutama saat Muller memenangkan trofi Piala Dunia 2014 bersama Jerman adalah alasannya.
Di level klub, gol-gol Muller juga berkontribusi atas raihan trofi Liga Champions 2012/2013 Muenchen.

Siapa pelatih yang akan menangani pemain-pemain terbaik ini?
Dalam 5 tahun terakhir tidak ada satu pun pelatih di dunia yang berprestasi di level klub lewat raihan juara liga domestic plus Liga Champions dan memenangkan juga titel juara bersama Timnas.
Namun jika merunut jauh kebelakang maka sosok yang dimaksud adalah Vicente Del Bosque dan Marcello Lippi.
Del Bosque memenangkan Liga Champions saat menangani Madrid dan meraih trofi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 bersama Spanyol.
Lippi memenangkan Liga Champions bersama Juventus dan meraih trofi Piala Dunia 2006 bersama Italia.
Silahkan tentukan sendiri siapa pelatih bagi tim terbaik dunia yang sesungguhnya ini.


Komentar