Inilah Tim Terbaik Dunia Yang Sesungguhnya
Kontroversi pemain terbaik dunia pilihan FIFA kerap
muncul setiap kali nama pemain terbaik dunia diumumkan.
Kriteria yang tidak secara tegas mengikat kepantasan
seseorang menjadi pesepakbola terbaik membuat siapa pemain terbaik dunia hanya
ditentukan berdasarkan pilihan (atau lebih tepatnya selera) kapten dan pelatih
timnas yang menjadi voter pemilihan.
Jika kapten atau pelatih sebuah timnas merupakan fans
dari seorang pemain, besar kemungkinan pilihannya tidak akan lari jauh dari
pemain favoritnya itu.
Tidak heran jika saat hasil pilihan voter yang
terdiri dari kapten dan pelatih timnas dibuka, kebanyakan mereka memilih pemain
yang berasal dari satu tim yang sama meski pada kenyataannya tidak ada prestasi
signifikan yang diraih pemain tersebut pada periode pemilihan.
Contoh paling nyata saat FIFA menetapkan Lionel Messi
sebagai Pemain Terbaik Dunia 2010.
Saat itu prestasi Messi yang “hanya” memenangkan
gelar juara La Liga bersama Barcelona masih kalah dari prestasi Wesley Sneijder
yang mengantarkan Inter Milan meraih treble Scudetto, Coppa Italy dan Liga
Champions.
Sneijder juga melaju lebih jauh bersama timnas
Belanda sampai partai puncak Piala Dunia 2010 meski kemudian hanya jadi Runner
Up.
Kontroversi makin mengemuka karena rekan seklub
Messi, Xavi dan Iniesta yang notabene juga memenangkan gelar La Liga memiliki
raihan lebih prestisius berupa trofi Piala Dunia 2010.
Jadi apa sebenarnya kriteria pesepakbola terbaik
dunia itu?
Jumlah gol yang banyak?
Kasihan sekali mereka yang berposisi sebagai pemain
bertahan
Skill hebat?
Maka silahkan menunggu sampai Messi dan Cristiano
Ronaldo (CR7) menua tidak punya tenaga lagi untuk memamerkan skill.
Jika mau fair, pesepakbola terbaik dunia seharusnya
dinilai dari prestasinya sepanjang tahun dan seberapa besar perannya atas
prestasi tersebut.
Jika ini yang menjadi patokan, maka pemain terbaik
dunia 2010 seharusnya dimenangkan oleh Xavi, Iniesta atau Sneijder.
Prestasi dan peran mereka atas prestasi itu sangat
mengagumkan sepanjang tahun 2010.
Kriteria prestasi seorang pesepakbola bersama timnya
ini jika saja dijadikan rujukan utama pemilihan pemain terbaik dunia pada
setiap posisi akan memunculkan komposisi tim terbaik dunia yang sesungguhnya.
Inilah tim terbaik dunia sesungguhnya yang berisikan
pesepakbola-pesepakbola berprestasi di level klub lewat raihan juara liga di
tiga liga domestic terkemuka Eropa (Spanyol, Inggris, Italia) dan atau raihan
trofi juara Liga Champions.
Liga Jerman dan
Europa League tidak masuk hitungan karena pertimbangan tingkat persaingan dan
gengsi yang kurang.
Pesepakbola dalam komposisi tim terbaik dunia yang
sesungguhnya ini juga meraih prestasi bersama timnas lewat raihan gelar Piala
Dunia, Piala Eropa atau Copa America, tiga kompetisi internasional antar negara
yang bergengsi.
Untuk menjaga aktualitas tim, prestasi yang dijadikan
rujukan adalah prestasi dalam lima tahun terakhir alias periode 2012 – 2016.
Dalam formasi yang populer 4-2-3-1, inilah tim
terbaik dunia yang sesungguhnya :
Kiper : Manuel Neuer
Ada tiga nama yang menjadi pilihan untuk posisi ini
yaitu Iker Casillas, Manuel Neuer dan Claudio Bravo.
Lalu mengapa Neuer yang terpilih?
Tidak ada sanggahan lagi, inilah kiper terbaik dunia
selama 5 tahun terakhir.
Gelar juara Liga Champions 2012/2013 bersama Bayern
Muenchen serta juara Piala Dunia 2014 adalah garansinya.
Iker Casillas boleh jadi juga memenangkan Liga Champions
2013/2014 bersama Real Madrid dan trofi Piala Eropa 2012 bersama Spanyol tetapi
tersingkirnya Casillas dari Madrid dan berimbas ke timnas Spanyol adalah sinyal
kuat bahwa era nya sudah berakhir.
Disaat bersamaan Neuer masih menjadi bagian penting
Muenchen dan timnas Jerman.
Adapun Bravo memang memenangkan Liga Champions
bersama Barcelona dan Copa America bersama timnas Cile.
Namun nilai trofi Piala Dunia yang dimenangkan Neuer
jelas lebih prestisius.
Bek Kanan : Sergio Ramos
Tidak banyak pilihan untuk posisi ini.
Beberapa pemain hebat di posisi ini seperti Dani
Alves dan Dani Carvajal tidak masuk kriteria.
Keduanya boleh saja meraih trofi Liga Champions
dengan klub masing-masing tapi Dani Alves belum memenangkan trofi apapun bersama
Brazil sedangkan Carvajal belum menjadi bagian skuad Spanyol yang memenangkan
Piala Eropa 2012.
Sergio Ramos jadi pilihan terbaik karena sejatinya
kapten Real Madrid ini menjalani posisi bek sayap sebelum beroperasi sebagai
bek tengah.
Lagipula dengan insting mencetak gol Ramos yang bagus
di dalam kotak penalty, posisi yang membolehkan dirinya membantu penyerangan
sampai ke depan tampaknya pas sekali.
Bek Tengah : Gerrard Pique
Salahsatu kunci kekuatan pertahanan Barcelona selama
bertahun-tahun.
Bahkan ketika Barca ditinggal pergi bek legendaris
mereka Carles Puyol, lini pertahanan Barca masih kokoh karena keberadaan Pique
disana.
Gelar treble La Liga, Copa Del Rey dan Liga Champions
2014/2015 bersama Barca dan Piala Eropa 2012 bersama Spanyol adalah bukti
prestasinya sebagai pemain bertahan.
Bek Tengah : Jerome Boateng
Namanya bersaing ketat dengan pemenang Piala Eropa
2016, Bek Portugal Pepe yang juga memenangkan Liga Champions 2015/2016 bersama
Real Madrid.
Terpilihnya Jerome Boateng lebih karena fakta bahwa
usianya yang baru menginjak 27 tahun lebih muda daripada Pepe yang sudah
berusia 33 tahun.
Secara fisik stamina Boateng jelas lebih baik
daripada Pepe.
Artinya raihan gelar Liga Champions 2012/2013 bersama
Muenchen dan Piala Dunia 2014 bersama Jerman masih berpotensi untuk diulangi.
Bek Kiri : Jordi Alba
Tidak ada nama lain yang terpikirkan saat memikirkan
posisi bek kiri.
Jordi Alba memulai debut turnamennya bersama timnas
Spanyol dengan raihan trofi Piala Eropa 2012.
Bersama Barcelona, Jordi Alba jadi sosok tidak
tergantikan saat Barca memenangkan treble La Liga, Copa Del Rey dan Liga
Champions musim 2014/2015.
Gelandang Bertahan : Sergio Busquet
Ditengah hiruk pikuk duet Xaviesta dan berita
ketajaman Lionel Messi, Busquet adalah “unsung hero” di dalam skuad Barcelona.
Kestabilan permainan Barcelona di lini tengah adalah
buah kerja keras pemain timnas Spanyol ini.
Kinerjanya di lini tengah sudah berbuah prestasi
treble winner La Liga , Copa Del Rey dan Liga Champions 2014/2015 bersama
Barcelona dan Piala Eropa 2012 bersama Spanyol.
Gelandang Bertahan : Toni Kroos
Gelar juara Liga Champions 2015/2016 bersama Real
Madrid melengkapi gelar Piala Dunia 2014 yang diraihnya bersama Jerman.
Perannya di lini tengah pada kedua raihan trofi itu
teramat vital.
Tidak ada sanggahan mengapa namanya masuk ke dalam
tim terbaik dunia yang sesungguhnya ini.
Gelandang Serang Kanan : Cristiano Ronaldo
Kalau saja Ronaldo tidak memenangkan trofi Piala
Eropa 2016 maka namanya tidak akan masuk daftar ini.
Raihan trofi Liga Champions musim 2013/2014 dan musim
2015/2016 bersama Real Madrid dilengkapinya dengan trofi Piala Eropa 2016
bersama Portugal.
Gelandang Serang Tengah : Juan Mata
Perannya di timnas Spanyol mungkin tidak sekrusial
Iniesta tetapi satu golnya di final Piala Eropa 2012 menjadi kontribusi yang
melengkapi raihan trofi Liga Champions 2011/2012 bersama Chelsea.
Jika ditempatkan di posisi terbaiknya, Juan Mata bisa
menyaingi peran krusial Iniesta.
Gelandang Serang Kiri : Andres Iniesta
Meski sudah berusia 32 tahun, perannya di timnas
Spanyol dan Barcelona masih vital.
Dengan skill yang masih mumpuni rasanya partner
sehati Xavi Hernandes ini masih bisa berkontribusi banyak sampai 2 atau 3 tahun
lagi.
Kontribusi yang sudah ditunjukkan Iniesta kala
memenangi treble winner La Liga, Copa Del Rey dan Liga Champions 2014/2015
bersama Barcelona dan Piala Eropa 2012 bersama Spanyol.
Penyerang : Thomas Muller
Meski aslinya bukan berposisi sebagai penyerang
murni, banyak yang mengharapkan kinerja Muller seperti seorang striker.
Gelontoran gol-golnya bagi timnas terutama saat
Muller memenangkan trofi Piala Dunia 2014 bersama Jerman adalah alasannya.
Di level klub, gol-gol Muller juga berkontribusi atas
raihan trofi Liga Champions 2012/2013 Muenchen.
Siapa pelatih yang akan menangani pemain-pemain
terbaik ini?
Dalam 5 tahun terakhir tidak ada satu pun pelatih di
dunia yang berprestasi di level klub lewat raihan juara liga domestic plus Liga
Champions dan memenangkan juga titel juara bersama Timnas.
Namun jika merunut jauh kebelakang maka sosok yang
dimaksud adalah Vicente Del Bosque dan Marcello Lippi.
Del Bosque memenangkan Liga Champions saat menangani
Madrid dan meraih trofi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 bersama Spanyol.
Lippi memenangkan Liga Champions bersama Juventus dan
meraih trofi Piala Dunia 2006 bersama Italia.
Silahkan tentukan sendiri siapa pelatih bagi tim
terbaik dunia yang sesungguhnya ini.
Komentar
Posting Komentar