Ketika Fergie Time MU Menjadi Guardiola Time Di Tangan Man City
Peringatan. Tulisan ini berpotensi membuat fans MU garis keras menjadi tidak enak makan dan tidak nyenyak tidur. Pikirkan baik-baik hal tersebut jika anda fans sejati MU dan ingin meneruskan membaca tulisan ini. Sebaliknya bagi fans Man City, tulisan ini dapat membuat hidup menjadi lebih ringan dan tidur selalu ditemani mimpi indah.
Bukan sekedar basa-basi jika tulisan ini diawali paragraph pembuka seperti diatas. Tulisan ini membahas fenomena Fergie Time yang sebelumnya identik dengan MU namun belakangan malah teramat sering ditemukan pada tetangga berisik mereka, Man City.
Fergie
Time pada masa kepelatihan Sir Alex Ferguson di MU adalah sebuah fenomena kemampuan
mencetak gol-gol di penghujung laga yang kerap memberikan hasil positif bagi
tim asuhan Fergie, panggilan Sir Alex Ferguson. Fergie Time adalah sebuah merk
MU untuk menunjukkan etos kerja keras dan tidak mudah menyerah sebelum laga
berakhir. Momen Fergie Time yang paling fenomenal tentu saat MU menjuarai Liga
Champions musim 1998/1999. Fans MU akan selalu memiliki memori malam
kebangkitan David Beckham dkk ketika tertinggal 0-1 sampai laga memasuki injury
time lalu berbalik menang lewat dua gol dari dua pemain pengganti di sisa waktu
injury time.
Fergie
Time sesungguhnya pernah dilakukan oleh Man City saat The Citizen menjuarai
Premier League Inggris musim 2011/2012. Momen dramatis saat Aguero mencetak gol
di detik-detik terakhir laga pamungkas Liga Inggris musim itu membawa City yang
saat itu ditangani Roberto Mancini melewati MU dalam perburuan gelar juara.
Momen ini bagi fans The Citizen tidak kalah fenomenalnya dengan kisah dramatis
MU di final Liga Champions 1999. Fans Man City akan selalu mengenang momen
tersebut sebagai cerita tandingan bagi fans MU yang selalu mengangkat heroisme
final Liga Champions mereka.
Fenomena
Fergie Time pula yang kini jadi cerita andalan fans Man City di Liga Inggris
saat ini. Tim asuhan Pep Guardiola sedang doyan mempertontonkan kisah-kisah
dramatis ala Fergie Time di Liga Inggris. Man City seperti tidak mau kalah meski
kondisi pertandingan jelang akhir laga seperti akan berakhir buruk bagi City.
Serunya lagi, Sergio Aguero dkk memperlihatkan fenomena itu dalam tiga laga
terakhir mereka di Liga Inggris.
Dimulai
saat City menang 2-1 atas Huddersfield Town. City mengakhiri babak pertama
dalam posisi tertinggal 0-1 akibat gol bunuh diri Otamendi. Aguero lantas
membuka asa The Citizen lewat gol penyama kedudukan dari titik penalti di babak kedua. Fergie Time mulai beraksi
lewat aksi Raheem Sterling yang mencetak gol kemenangan di menit ke 84.
Kemenangan
dramatis kembali berulang di tengah pekan setelah laga tersebut, bahkan kali
ini lebih dramatis. Jelang laga berakhir, Southampton terus berhasil menahan
seri 1-1 City setelah gol Kevin De Bruyne disamakan Oriol Romeu. Fergie Time kemudian bekerja
kembali lewat gol kemenangan Raheem Sterling di akhir masa injury time.
Tidak
cukup sampai disana, City kembali pamer aksi Fergie Time saat menundukkan West
Ham United 2-1. Sempat tertinggal 0-1 lewat gol Angelo Ogbona, City membalas
lewat Otamendi di babak kedua dan kisah dramatis kembali berulang saat David
Silva mencetak gol kemenangan di periode 10 menit terakhir.
Rentetan
kemenangan dramatis menjaga City masih belum terkalahkan di Liga Inggris serta
terus menjaga jarak dengan MU dan Chelsea. Fergie Time yang terus berulang
tampaknya perlu dikoreksi istilahnya menjadi Guardiola Time. “Man City
memperlihatkan karakter sebuah tim pemenang tanpa sedikit pun keraguan. Mereka
punya kemampuan untuk tidak menyerah” ujar mantan pemain MU Phill Neville pada
BBC Match of The Day (4/12/2017).
Ya.
Kemampuan untuk tidak menyerah. Inilah karakter yang dulu sangat melekat untuk
MU di era kepemimpinan Sir Alex Ferguson. Karakter yang kini melekat pada Man
City. Sesuatu yang harus jadi kekuatiran bagi tim-tim rival Man City di Liga
Inggris karena dengan karakter tersebut makin sulitlah menundukkan Man City
musim ini. Sudahlah The Citizen memang memiliki skuad dengan kualitas teknis
yang bagus lalu didukung peracik strategi ulung dalam diri Pep Guardiola,
sekarang ditambah pula dengan karakter selalu berhasil bangkit dan tidak mudah
menyerah.
“Saya
tahu tentang Fergie Time. Saya tidak berada pada periode tersebut namun tentu
saja bisa memiliki hal serupa. Kami tidak pernah menyerah hingga laga berakhir”
kata Pep Guardiola seperti dilansir dari The Guardian (4/12/2017). Tidak pernah
menyerah hingga laga berakhir. Inilah sebuah gambaran karakter Man City musim
ini. Sebuah tambahan cerita baru bagi fans The Citizen di depan fans MU bahwa
pada masa lalu MU boleh berkoar-koar tentang Fergie Time tapi di Liga Inggris
jaman now adalah saatnya untuk Guardiola Time.
Tulisan ini juga dimuat di UC News We Media
Sumber Foto : express.co.uk
Komentar
Posting Komentar