Terimakasih Kaka (Melepas Pensiun Pemain Terbaik Dunia Sebelum Era Ronaldo Dan Messi)
Satu dekade atau 10 tahun yang lalu, sebelum status pesepakbola terbaik di dunia menjadi rebutan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, dunia mengenai nama Ricardo Izecson dos Santos Leite atau yang lebih dikenal dengan nama Kaka sebagai pemain terbaik dunia. Gelandang serang andalan AC Milan ini adalah pemain terakhir yang menjadi pemain terbaik dunia sebelum status itu dikuasai duo Ronaldo dan Messi.
Kini,
10 tahun setelah Kaka memenangkan status pesepakbola terbaik dunia tahun 2007,
pemain asal Brazil itu mengumumkan keputusan pensiun dari lapangan hijau.
“Terimakasih, saya siap untuk petualangan berikutnya” ujar Kaka pada akun
Twiternya (17/12/2017).
Keputusan
pensiun jadi keputusan yang dirasa paling pas bagi Kaka mengingat umurnya yang
sudah menginjak usia 35 tahun. Karir Kaka memang sudah melewati puncak masa
keemasannya di AC Milan. Di klub Italia itulah Kaka meraih kejayaan sebagai
pesepakbola. Berseragam merah hitam, Kaka memenangkan Scudetto, gelar Juara
Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub.
Gelar-gelar
juara tersebut lebih bermakna daripada raihan trofi juara Piala Dunia 2002
bersama Brazil. Pada perhelatan di Korea Jepang itu, peran Kaka sangat minim
dalam tim merujuk statusnya sebagai pemain muda tim Samba. Adalah trio Ronaldo,
Ronaldinho dan Rivaldo yang saat itu mencuri perhatian dari kesuksesan Brazil. Ketika
Kaka mendapatkan peran lebih besar di Piala Dunia 2006, Brazil gagal meski saat
itu Kaka bermain bersama Ronaldo, Ronaldinho dan Adriano yang kerap dijuluki
Fantastic Four.
Pun
demikian saat Kaka meraih gelar juara La Liga musim 2011/2012 bersama Real
Madrid. Kesuksesan itu tidak memberikan makna besar karena dirinya lebih banyak
duduk di bangku cadangan karena cedera dan kebugaran fisik yang jadi kendala
utamanya selama berseragam El Real. Ini juga yang jadi alasan mengapa Kaka
seperti tidak bisa mengimbangi sepak terjang Cristiano Ronaldo dalam tim yang
sama.
Catatan
sukses Kaka bersama Milan jauh lebih bermakna dan ini yang membuat nama Kaka
lebih lekat sebagai legenda AC Milan. Bersama klub Italia itu, dirinya bermain
selama 6 tahun dari musim 2003/2004 sampai 2008/2009 dan sempat reuni lagi pada
musim 2013/2014. Transfermarkt (18/12/2017) sendiri memperlihatkan jumlah
penampilan Kaka sebanyak 307 laga bersama Milan yang berarti 46.9% dari total
654 penampilannya bersama sebuah klub dihabiskan hanya untuk AC Milan.
Buat
kids jaman now yang tahunya pemain bola hebat tuh hanya Cristiano Ronaldo dan
Lionel Messi saja maka sosok Kaka ini akan membuka mata kalian bahwa sebelum
pembicaraan soal siapa pemain terbaik dunia didominasi Ronaldo dan Messi, kedua
nama ini pernah bertekuk lutut dihadapan seorang Kaka pada tahun 2007.
Ditahun
tersebut, nama Kaka mengemuka sebagai pemain terbaik jauh mengungguli Ronaldo
dan Messi. Laman resmi FIFA (17/12/2007) memperlihatkan vote dukungan untuk
Kaka mencapai 1.047 suara meninggalkan jauh suara untuk Messi (504) dan Ronaldo
(426). Sepak terjang Kaka yang sangat menonjol saat itu adalah ketika dirinya mengantarkan
AC Milan meraih gelar juara Liga Champions 2007.
Pemuda
kalem asal Brazil ini membuat banyak orang jatuh cinta dengan aksi-aksinya
diatas lapangan hijau. Makin bermakna karena saat itu AC Milan baru saja
ditinggal pergi striker handal mereka Andriy Shevchenko ke Chelsea. Jadilah
Kaka menjelma sebagai bintang utama Milan selepas kepergian Shevchenko. Salahsatu
gol fenomenal Kaka pada Liga Champions musim 2006/2007 yang akan selalu
dikenang adalah kala Milan bertandang ke markas MU di Old Trafford.
Dihadapan
fans MU yang saat itu masih ditangani Sir Alex Ferguson dan diperkuat Cristiano
Ronaldo, Kaka mempermalukan dua bek andalan MU, Gabriel Heinze dan Patrice
Evra. Dalam sebuah momen serangan ke daerah pertahanan MU, Kaka menggiring bola
di sisi kiri pertahanan MU. Melewati penjagaan Fletcher dengan melambungkan
bola, Kaka bergerak masuk ke kotak penalti dengan bola yang masih memantul.
Melihat Gabriel Heinze dan Patrice Evra datang menghadang dari arah berlawanan,
dengan cerdik Kaka menyundul bola kedepan untuk membiarkan dua bek MU itu
saling bertabrakan dan membuka jalan bagi Kaka menaklukkan Edwin Van Der Sar.
“Absolutely magic” ujar komentator siaran langsung laga tersebut.
Gol
tersebut menjadi gol kedua Kaka di Old Trafford malam itu. Milan memang kalah
2-3 tetapi dua gol Kaka memuluskan langkah Rossoneri untuk menundukkan MU pada
leg kedua di San Siro. Kaka memiliki andil besar untuk memenangkan Milan dari
MU. Gol itu bersama gol-gol Kaka lainnya juga berhasil memenangkan hati banyak
orang untuk menasbihkan dirinya sebagai pemain terbaik dunia mengalahkan Messi
dan Ronaldo.
Inilah
pemain terbaik dunia tahun 2007 sebelum Ronaldo dan Messi merajalela. Andaikan
saja kendala cedera dan kebugaran fisik tidak menghantuinya maka boleh jadi
Ronaldo dan Messi tidak akan sedominan sekarang dalam pembicaraan tentang siapa
pemain terbaik dunia. “Untuk dua sampai tiga tahun saat berada di AC Milan,
Kaka adalah pemain terbaik di dunia. Tidak ada yang tidak bisa dilakukannya”
puji Ronaldinho seperti dilansir dari Daily Mail (6/3/2015).
Ya,
saat berada di puncak performanya, Kaka adalah tipikal gelandangs erang yang
jago dalam mengirim umpan sekaligus mencetak gol. Gocekan bolanya sangat baik
disertai kecepatan berlari yang seimbang. Kedua kaki kanan dan kirinya
sama-sama berfungsi dengan baik. Singkat cerita ini adalah pemain yang lengkap.
Pantas kiranya jika Milanisti sangat mencintainya. Terimakasih Kaka. Semoga
sukses dengan petualangan yang baru.
Tulisan ini juga dimuat di UC News We Media
Foto by dailymail.co.uk
Komentar
Posting Komentar